21:00 . Belalang Halal Dimakan, Tapi Waspada Jenis 1 Ini   |   19:00 . Duta Kepemudaan Jawa Timur Batch 3 Lakukan Advokasi di Panti Asuhan Karya Binangun Mandiri   |   18:00 . Barata Sang Kreator Positif ke Persebaya?   |   15:00 . Inilah Belalang Setan, Ciri-Ciri dan Jauhi   |   14:00 . Dua Warga Bojonegoro Meninggal, Diduga Akibat Makan Belalang Setan   |   12:00 . Diduga Diretas, Website Disperinaker Bojonegoro Promosikan Judi Online   |   10:00 . Tanamkan Literasi Digital Sejak SD, Mahasiswa Unugiri Adakan Pelatihan Desain Grafis   |   08:00 . Kembangkan Potensi Lokal Desa Mediyunan, Mahasiswa Unugiri Dampingi Rumah Produksi Sari Kedelai Milik Warga   |   15:00 . 4.006 Peserta Rebutan 2.021 Formasi CPNS Kemenag   |   14:00 . 2.021 Formasi CPNS Kemenag, 4.006 Peserta Bertarung   |   13:00 . 4 Napi Lapas Bojonegoro Terima Remisi Khusus Natal 2024   |   12:00 . Slamet Nurcahyo, Kembali ke Laskar Angling Dharma   |   10:00 . Korban ke 2 Akhirnya Ditemukan di Waduk Pacal   |   09:00 . Alhamdulillah...! Bengawan Solo Surut   |   08:00 . Rumah Warga Semambung Kanor Dekat Bengawan Solo   |  
Fri, 27 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

PA GMNI Jatim Silaturahmi ke AMSI, Berkomitmen Lebih Banyak Menyemai Tanduran Kebangsaan

blokbojonegoro.com | Tuesday, 13 December 2022 08:00

PA GMNI Jatim Silaturahmi ke AMSI, Berkomitmen Lebih Banyak Menyemai Tanduran Kebangsaan

Reporter: M. Anang Febri

blokBojonegoro.com - Pengaruh paham radikalisme tengah menjadi ancaman yang meluas di masyarakat. Paham yang menonjolkan praktik intoleransi ini telah menyebar, melalui berbagai cara dan hampir berada di semua sektor.

Menurut Dewan Pengurus Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD PA GMNI) Jawa Timur, hal ini menjadi tantangan bersama, terutama jika dikaitkan dengan kehidupan berbangsa. Radikalisme berpotensi besar menimbulkan disintegrasi.

Ketua DPD PA GMNI Jatim, Deni Wicaksono mengungkapkan, pengaruh paham radikalisme ternyata sudah ditanamkan sejak dini, dari berbagai sumber yang saya terima. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, mengingat dampak yang timbul sangat membahayakan.

"Banyak yang resah tentang menguatnya pengaruh radikalisme, walaupun sudah banyak upaya yang dilakukan untuk membendung paham ini. Namun potensi ancamannya masih cukup besar" ujar Deni, saat bersilaturahmi ke sekretariat Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jatim di Kota Surabaya pada Senin (12/12/2022).

Deni mengungkapkan, saat audiensi dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa beberapa waktu lalu, pihaknya saling berbagi fakta terkait gerakan radikalisme. Pemprov Jatim, terang dia, telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran paham tersebut. Dan pada titik itu kita bersama sama memiliki komitmen untuk sebanyak mungkin menyemai tanduran kebangsaan.

Menurut Deni, problem ini, sudah masuk pada ranah ideologi berbangsa dan bernegara yang dampaknya cukup mengkhawatirkan. "Apalagi jika melihat pada sejumlah temuan, radikalisme telah menyebar kuat pada sendi - sendi fundamental kenegaraan," imbuhnya.

Untuk menguatkan komitmen tersebut, PA GMNI Jatim akan berkolaborasi dengan sejumlah pemangku kepentingan. Diharapkan melalui kolaborasi timbul upaya bersama untuk menghalau dampak radikalisme tersebut. Termasuk dengan media online agar hoax yang menyebar di media sosial terkait propaganda dan agitasi radikalisme bisa dicegah dan diklarifikasi. Ini upaya bersama kita untuk menyemai lebih banyak lagi tanduran kebangsaan.

"Kami mengharapkan dukungan pula dari AMSI Jatim untuk menguatkan dan berkolaborasi. Karena ini masalah kita bersama saat ini. Kondisinya, mohon maaf saat ini kita sedang tidak baik-baik saja," kata Deni.

Dia pun menyadari betul, hal ini ada kaitannya dengan tahun politik. Namun demikian, pihaknya tidak ingin menarik isu ini hanya pada ranah politik mengingat dampaknya jauh lebih mengkhawatirkan.

Ketua AMSI Jatim, Arief Rahman, menyambut baik gagasan yang disampaikan PA GMNI Jatim. Dia mengungkapkan ada kegelisahan yang sama terkait masa depan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam ancaman radikalisme.

"Sebenarnya memang selama ini masih terserak kekuatan yang punya visi dan kepedulian yang sama," kata Arief.

Arief berkaca pada Arab Spring yang terjadi di negara-negara Timur Tengah, di mana dampaknya tersebar luas berkat media sosial. Padahal, saat itu media sosial belum berkembang pesat seperti sekarang.

"Apalagi sekarang ini sudah ada 200 juta pengguna media sosial. Ini justru ancaman sangat besar, apalagi yang menjadi konsumen adalah anak-anak muda, ini mudah sekali terpapar," tegasnya.

Apalagi jika memahami algoritma digital, Arief menilai ini membuat pengguna internet semakin terkurung. Ini karena algoritma digital, khususnya media sosial, akan memberikan informasi yang cenderung disukai oleh penggunanya.

"Kalau seperti itu kan, perspektif kita menjadi sangat sempit. Itu tentu semakin menimbulkan fanatisme, ekstremisme pemikiran terhadap kelompok tertentu menjadi semakin kuat. Karena tidak komprehensif ya, pandangan-pandangan atau pemikiran itu tidak semuanya masuk," tutupnya. [ito]

Tag : paham, radikalisme, jatim, amsi, gmni



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat