17:00 . Ayo...! Ikuti Duta Pelopor 2025   |   13:00 . Siapkan Lebih Awal, Dinpora Sosialisasikan Pemuda Pelopor untuk Target Nasional   |   10:00 . Tanam 4.100 Pohon, Pertamina EP Sukowati Field Targetkan Kurangi Dampak Perubahan Iklim   |   16:00 . Tiba-tiba Oleng, Bus di Bojonegoro Santap Pemotor dan Halte   |   07:00 . Tim Abdimas UTM Melakukan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat melalui Optimasi Sistem Informasi dan Bantuan Alat Produksi Modern di UMKM Souvenir Murah Bojonegoro   |   05:00 . Tingkatkan Pemahaman Literasi Hukum dan Numerasi, Dosen UNUGIRI Bekali Siswa-siswi MI Nurul Huda Jelu   |   22:00 . Pekan Seni Kerakyatan, Lestarikan Kesenian Tradisional di Bojonegoro   |   20:00 . Kadis Perdagangan Bojonegoro Bantah Tuduhan Pungli Pendirian Toko Modern   |   15:00 . Tim Pengabdian UNUGIRI Berikan Strategi Tingkatkan Mutu Pendidikan di LP Ma'arif Kabupaten Bojonegoro   |   07:00 . Bulan Jumadil Akhir, Ini Larangan Khusus?   |   06:00 . Mungil dan Lincah, Inilah Feri Pahabol   |   22:00 . Waspada! 88 Desa di Bojonegoro Masuk Daftar Potensi Banjir   |   21:00 . Menggila, Persibo Lumat Persewar 3-0   |   20:00 . Persibo Kokoh di Puncak Klasemen Group C   |   18:00 . Kadis Perdagangan Bojonegoro Diduga Lakukan Pungli Pendirian Toko Modern   |  
Mon, 09 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Sebabkan 9 Orang Meninggal, Ini Fakta dan Gejala Virus Marburg: Sudah Masuk Indonesia?

blokbojonegoro.com | Thursday, 30 March 2023 07:00

Sebabkan 9 Orang Meninggal, Ini Fakta dan Gejala Virus Marburg: Sudah Masuk Indonesia?

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Setelah Covid-19 mereda, Indonesia kini harus waspada dengan ditemukannya virus Marburg di Guinea Ekuatorial dengan risiko kematian sangat tinggi, karena menyebabkan muntah darah dan diare. Ketahui yuk fakta dan gejala virus Marburg yang perlu diwaspadai.

Data Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO per Senin, 13 Februari 2023 menemukan ada 9 kematian dan 16 kasus suspek di Kie Ntem. Dari 8 sampel yang diperiksa, 1 sampel dinyatakan positif virus Marburg.

Wabah diduga terjadi mulai 7 Februari 2023, dan sudah ditetapkan sebagau Kejadian Luar Biasa (KLB) di Guinea Ekuatorial. Beruntung, saat ini belum dilaporkan satupun kasus virus Marburg di Indonesia.

Meski begitu Kementerian Kesehataan (Kemenkes) sudah melakukan penilaian resiko atau rapid risk assessment, dan hasilnya kemungkinan importasi kasus virus Marburg di Indonesia adalah rendah.

Namun Jubir Kemenkes dr. Mohammad Syahril mengingatkan sederet jajaran pemerintah masyarakat jangan lengah terhadap keberadaan virus ini.

“Kita perlu tetap melakukan kewaspadaan dini dan antisipasi terhadap penyakit virus Marburg,” ujar dr. Syahril melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (28/3/2023).

Kini sudah dikeluarkan Surat Edaran terkait Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg. Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait untuk waspada terhadap virus Marburg.

Berikut ini fakta dan gejala virus Marburg yang perli diwaspadai:

1. Asal Usul Virus Marburg

Filovirus atau virus Marburg adalah salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88 persen. Penyakit virus Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.

Virus ini satu family dengan virus ebola. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.

2. Cara Penularan Virus Marburg

Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primate. Kelelawar pembawa alami virus Marburg adalah Rousettus aegyptiacus, hewan ini bukan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan Tanah Air, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini.

3. Gejala Virus Marburg

Gejala tertular virus ini mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Hal ini, menurut dr. Syahril, yang menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.

"Gejala tersebut berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7," jelas dr. Syahril.

4. Ketersediaan Virus Marburg

Belum ada vaksin yang tersedia di dunia, vaksin masih dalam pengembangan. Saat ini ada 2 vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.

“Belum ada obat khusus, pengobatan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit,” papar dr. Syahril.

*Sumber: suara.com

 

Tag : kesehatan, penyakit, Virus Marburg



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat