Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tutur Sesepuh

Tumbuhnya Pohon Gayam yang Rimbun, Menyimpan Asal Usul Desa Belun

blokbojonegoro.com | Sunday, 12 November 2023 14:00

Tumbuhnya Pohon Gayam yang Rimbun, Menyimpan Asal Usul Desa Belun

Kontributor: Sahdan

blokBojonegoro.com - Desa Belun, yang terletak di Kecamatan Temayan, Kabupaten Bojonegoro, memiliki kisah menarik tentang asal usulnya. Menurut cerita para sesepuh desa, nama Belun berasal dari bahasa Jawa "Ngrembelun," yang artinya rimbun.

Menambahkan kisah ini, M. Yusron Ardi, Kaur Perencanaan Desa Belun, menyebutkan bahwa Ngrembelun merujuk pada tempat yang ditumbuhi pohon Gayam. Di bawah pohon itu, terdapat Sendang (mata air) yang dahulu dianggap tempat sakral karena menjadi sumber kehidupan manusia.

"Sendang ini adalah sumber kehidupan dari pertanian, peternakan, hingga kebutuhan sehari-hari seperti air bersih, mandi, dan bercocok tanam," ungkap Yusron Ardi.

Tempat yang awalnya hutan belantara kini menjadi pemukiman ramai karena keberadaan sumber air dan kerindangan lingkungan. Desa Belun terbentuk dengan dua dusun, yaitu Krajan dan Karangrejo, dengan jumlah penduduk sekitar 2824 jiwa.

"Sebelum dihuni manusia, Desa Belun hanya ditempati oleh pohon Gayam dan aliran air (sendang), yang kini menjadi tempat acara rutinan seperti sedekah bumi," tambah Kaur Perencanaan.

Desa ini memiliki sejarah kepemimpinan yang panjang, dimulai dari Mardjan pada tahun 1940 hingga kepemimpinan Bambang Sujoko saat ini, yang terpilih melalui pemilihan kepala desa. Mayoritas penduduk Desa Belun menjalani kehidupan sehari-hari sebagai petani dan buruh tani, dengan sebagian juga terlibat dalam usaha seperti konveksi, produksi kerupuk tempe, dan peternakan ayam petelur. [sah/lis]

 

Tag : sejarah, desa, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini