Kader Muhammadiyah yang Terakhir

blokbojonegoro.com | Tuesday, 28 November 2023 12:00

Oleh: Moh. Nur Faqih*

Kaderisasi menjadi sebuah keniscayaan bagi organisasi dalam mempertahankan eksistensinya. Para kader lah yang akan menjalankan dan meneruskan visi dan misi organisasi sehingga mampu meraih apa yang dicita-citakan persyarikatan. Semakin berkualitas kader yang dimiliki, maka akan semakin berkualitas gerak organisasi. Semakin berkualitas gerak atau program organisasi, maka tentu akan mampu meraih hasil yang berkualitas pula. Kalimat bahwa kader hari ini adalah gambaran Muhammadiyah yang akan datang karena kader hari ini yang agan mengantikannya. Oleh karenanya menjadi penting bagi Muhammadiyah untuk terus mencetak dan memiliki kader berkualitas sehingga mampu mewujudkan cita-cita organisasi yang didirikan oleh Mbah Dahlan ini.

Kemah kader Angkatan Muda Muhamamdiyah yang dilaksanakan MPKSDI PDM Bojonegoro pada 24 -26 Nopember 2023 yang menjadi hal yang tidak pernah diimpikan untuk dilakukan oleh Kader Muhammadiyah sebelumnya, idenya adalah karena kegelisahan sesama kader Muhammadiyah bagaimana Organisasi Otonom Muhammadiyah Bojonegoro mampu berkumpul yang akhirnya menemukan istilah Kemah Kader Muhammadiyah yang sekaligus punya kalimat “Kader Bergerak. Ortom Bersatu. Muhammadiyah Jaya".
Kemah Kader Angkatan Muda Muhammadiyah mendapatkan apresiasi hampir semua pemateri dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah khususnya Majelis MPKSDI, Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah Jawa Timur maupun Pimpinan ‘Aisyiyah Jawa Timur, dan kita semua, setidaknya menumbuhkan kembali kebersamaan kader Muhammadiyah yang selama inki bergerak sendiri sendiri dan dilain waktu bergerak bersama sama sebagai penerus perjuangan Muhammadiyah.

Kegiatan ini pasti tidak bisa diulang lagi seakan kita yang mengikuti Kemah Kader Angkatan Muda Muhammadiyah adalah Kader Yang Terakhir di Muhammadiyah, karena bila tahun depan akan dilaksanakan lagi belum tentu kita berada ditengah tengah kader itu. Kemah Kader AMM memang bukan istilah perkaderan di Muhammadiyah. Kemah kader lebih kepada cara dan strategi untuk shilaturahim ortom Muhammadiyah yang telah lama tidak pernah berkumpul dan bertemu dalam satu momentum yang merupakan inovasi teman teman MPKSDI Bojonegoro dan Ortom. Kemah ini lebih kepada mendiskusikan dalam satu tema tertentu dan mengundang pemateri yang punya keahlian dalam bidangnya, yang kemudian melahirkan cara pandang kader Muhammadiyah teradap informasi, konstelasi, isyu yang selalu berkembang.

Diantara tujuan Kemah AMM ini adalah adanya kader yang berkualitas, kader yang berkualitas harus memiliki karakter pribadi yang tertanam dalam diri dan mampu diwujudkan untuk memberi dampak positif dimanapun.

Pertama: Konsisten. Seorang kader Muhammadiyah harus menjadi sosok yang konsisten yang biasanya disebut Istiqamah,” Dengan karakter ini, Persyarikatan akan terbangun dengan baik. Dengan konsistensi dalam berkhidmah, maka Muhammadiyah akan bisa terus eksis memberi kemaslahatan dan manfaat bagi umat. Kalau bicara kurang, pastilah ada kekurangan. Tapi kader yang konsisten dan ikhlas tidak akan pernah merasa kekurangan. Seorang kader tidak akan pernah takut dan tidak akan merasa susah.

Kedua: Amanah. Karakter ini paling sulit dan susah untuk dipegang teguh. Namun karakter inilah yang menjadi hal penting dan menjadi ciri khas mulai dari diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Bila seorang kader telah diberikan amanah, sekuatnya untuk menjalankan amanah dengan berpegang teguh kepada amanah Ini akan meningkatkan harkat dan martabatnya sebagai sosok kader yang tangguh.

Ketiga: seorang kader harus punya Dedikasi siap berkorban moril materiil, tenaga, pikiran, dan waktu demi keberhasilan organisasi. Kader harus mampu melaksanakan cita-cita yang luhur dengan penuh keyakinan dan keteguhan.

Keempat : Empati. Karakter ini adalah kepekaan kader terhadap orang lain, terlebih sesama kader Muhammadiyah dimanapun keberadaannya sehingga mampu mewujudkan sebuah organisasi yang kuat dengan jalinan persaudaraan dan jaringan yang ada di dalamnya. Seorang kader tidak hanya mementingkan diri sendiri dan terhindar dari jenis kader karbitan yang hanya mencari posisi, kader Muhamamdiyah mau berposisi maupun tidak harus mampu hidup dengan cirikhas kader Muhamamdiyah, hingga ada kebanggaan di Muhammadiyah. 

Kelima: Religius. Sudah seharusnya sebagai Kader Muhammadiyah yang yang beridentitas Islam harus mampu menjaga ibadah dan mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam praktik kehidupan sehari-hari. Nilai dan karakter itu yang senantiasa melekat dalam diri kader Muhammadiyah perasaan itu yang menempatkan kita seakan saya, kamu dan kita ini adalah sebagai kader yang terakhir yang dimiliki Muhammadiyah, Kita bayangkan ada mesin waktu untuk 5 sampai dengan 10 tahun mendatang kita inilah yang akan mengisi dan berada di Muhammadiyah.

*Penulis adalah Koordinator Angkatan Muda Muhammadiyah Bojonegoro

Tag : kader, muhammadiyah, bojonegoro, kemah, MPKSDI PDM Bojonegoro

* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini