Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kreatif, Manfaatkan Digital Buat Brand Lokal, Usaha Jadi Laris Manis

blokbojonegoro.com | Monday, 03 June 2024 17:00

Kreatif, Manfaatkan Digital Buat Brand Lokal, Usaha Jadi Laris Manis

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com -  Bisnis pasar online atau marketplace hingga kini masih menjadi pilihan utama bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya.

Terbukti, selain bisa menjual berbagai macam produk yang ditawarkan dengan harga terjangkau. Rupanya juga mampu membantu warga sekitar serta meningkatkan daya saing para pelaku UMKM.

Kehadiran e-commerce tentu membuat hidup menjadi lebih mudah. Apalagi didukung dengan ekosistem yang memadai, seperti dompet digital atau e-wallet. Para startup teknologi yang kini sudah jadi perusahaan raksasa pun dulu sempat berlomba mendorong penggunaan e-wallet internal masing-masing.

Cerita Pemilik Brand Azmiya Craft, Manfaatkan E-commerce Sebagai Media Promosi

Pemilik brand Azmiya craft Bojonegoro, Laili Hikmatus Sholihah merintis produk handicraft lokal miliknya dengan memanfaatkan e-commerce. Laili sapaan karibnya menceritakan, produk handicraft yang dirintisnya itu berawal sejak dari pembuatan aksesoris rumah bros. Lambat laun karena hobi, ia memutuskan menekuni bisnis craft yaitu berupa kerajinan flanel.

"Setelah Covid-19 reda, saya mulai menekuni kerajinan berbahan flanel. Mulai dari boneka hingga hiasan dinding dari bahan flanel," ungkap Mantan Guru PAUD kepada blokBojonegoro.com.

Ide Kerajinan Flanel Bisa Diperoleh Lewat YouTube Otodidak

Menurutnya, ide dari kerajinan flanel sangat mudah diperoleh. Bahkan bisa melalui channel YouTube secara otodidak, mulai dari ilustrasi, bentuk pola hingga cara menjahit. Misal saja pada pembuatan boneka dari bahan flanel.

Untuk promosi sendiri, wanita yang memiliki follower 2.130 di instagram tersebut mengaku aktif menggunakan platform sosial media berupa instagram dan e-commerce sebagai wadah promosi kerajinan flanel miliknya. Bahkan langkah tersebut terbilang cukup efektif, karena pembeli yang datang dari berbagai daerah bahkan hingga luar negeri.

"Kalau di instagram saya sering posting produk, alhasil ada beberapa konsumen yang tertarik. Kalau mereka tertarik, bisa melanjutkan di kolom order di link yang tersedia. Yaitu berupa WhatsApp Bussiness, di e-commerce juga sama," ujar Laili.

Manfaatkan Dompet Digital Sebagai Sarana Transaksi Modern

Selain itu, Laili juga kerap memanfaatkan dompet digital atau e-wallet sebagai sarana transaksi. Salah satunya lewat QRIS dan Shopepay. Dompet digital hadir tidak hanya untuk skala bisnis besar melainkan juga skala bisnis menengah bahkan kecil. Manfaatnya beragam, mulai dari kemudahan pembayaran, simple dan aman untuk transaksi.

"Pengguna tinggal scan pindai barcode dan pilih nominal pembelian yang diinginkan, gak perlu antri ke Bank dan tentunya aman pula. Bagi pelaku usaha juga mempermudah proses pencatatan," ucapnya.

Ia berharap, dengan adanya marketplace, sosial media dan dompet digital. Nantinya penjualan produk UMKM makin terjangkau dan tentu juga perlu di support oleh fasilitas lain, yaitu pendampingan pembinaan seputar digital marketing dari dinas terkait. Dalam artian untuk mensupport para pelaku UMKM dalam penjualan di sosial media. Dengan harapan produk lokal Bojonegoro ini makin dilirik konsumen, baik dari luar daerah bahkan luar negeri.

"Kemampuan UMKM dalam menciptakan lapangan kerja ini berhasil memberikan kontribusi berupa pendapatan domestik bruto. Selain itu, keberadaan UMKM juga akan memutar roda perekonomian pada suatu daerah," imbuhnya.

Pemilik Brand Ikitazq Sempat Banting Setir Akibat Pandemi

Senada, Sri Utami asal Sukorejo, Bojonegoro, pemilik brand Ikitazq yang sudah merintis usaha sejak tahun 2017 mengaku, awal mulai usahanya karena coba-coba. Kala itu Utami dan suaminya yang semula merintis usaha meubel, namun mengalami collapse saat Pandemi Covid-19. Ia dan sang suami kemudian banting setir beralih lewat usaha anyaman tas tradisional dengan nama brand Ikitazq.

"Yang menjadi berbeda anyaman brand Ikitazq dengan brand lain yaitu dari segi kualitas. Ikitazq cenderung menggunakan bahan yang bervariatif, harga terjangkau serta model yang diminati oleh para konsumen," sambung Utami sapaan karibnya.

Menurut wanita asal Sukorejo, bahan yang digunakan untuk menganyam tas brand Ikitazq cukup bervariasi. Mulai dari strapping, rotan sintetis, jali biasa hingga supreme, kaca dan lurik.  Utami membanderol tas anyaman mulai harga Rp7.000 hingga Rp300.000.

Kerap Menjadi Mentor Pelatihan Tingkatkan SDM, Gencar Promosi Lewat Sosmed

Mantan karyawan apotek ini tak hanya sibuk memproduksi tas anyaman di rumah, Ia juga sering menjadi mentor pelatihan yang diselenggarakan Pemkab Bojonegoro maupun organisasi masyarakat.

Meski begitu, untuk tetap memenuhi permintaan para konsumen. Utami cukup aktif melakukan promosi lewat sosial media dan bahkan e-commerce. Salah satunya pada tiktok, instagram hingga Shopee dan Bukalapak. Menurut dia terdapat keistimewaan tersendiri jika melakukan promosi melalui media daring.

"Salah satunya bisa menarik pelanggan hingga luar negeri. Kalau lagi sibuk pelatihan misalnya dan gak sempat promosi lewat relasi, saya tinggal cari saja dokumentasi di galeri lalu saya unggah. Kalau ada yang tertarik, saya teruskan menggunakan WhatsApp Bussiness lebih efektif," beber Mantan Karyawan Apotek.

Selain e-commerce, pendukung bisnis lain bagi UMKM yaitu berupa e-wallet. Manfaat e-wallet sendiri cukup beragam, termasuk mempermudah transaksi dimanapun dan kapanpun. "Kita tidak perlu keluar rumah untuk melakukan pembayaran. Bahkan tagihan seperti KUR juga bisa dibayarkan lewat e-wallet," pungkasnya. [liz/mu]

 

Tag : Ide usaha, kerajinan tangan, handycraft



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini