17:00 . Pemkab Bojonegoro Kucurkan Bansos Rp34,1 Miliar untuk Buruh Pabrik Rokok dan Petani Tembakau   |   16:00 . Dukung Asta Cita, Tugaskan 98 Guru Pendidikan Agama Islam di Sekolah Rakyat   |   15:00 . Akun Medsos Kerap Comot Berita, Organisasi Pers Bojonegoro Kecam Pidanakan   |   14:00 . Kembangkan Produk Unggul Sugihwaras, Mahasiswa KKN INTAN Latih Inovasi Kain Perca   |   13:00 . Santri Digital: Mengaji di Era Swipe dan Scroll   |   12:00 . KPK Gelar Survei, Inspektorat Bojonegoro Imbau Warga Aktif Ikut Serta   |   11:00 . Gotong Royong Tanam Pohon di Waduk Tlogoagung   |   10:00 . Mahasiswa KKN INTAN di Tlogoagung, Hijaukan Waduk   |   09:00 . Menghabiskan Malam dari Ketinggian   |   08:00 . Cuci Tangan, Mandi, dan Perawatan: Pilar Kebersihan Diri yang Tak Boleh Dilupakan   |   07:00 . Menjamak Shalat bagi Pengantin, Hukumnya?   |   06:00 . Sering Nongki Bareng Teman? Yukk Cari Tahu Manfaatnya..!   |   19:00 . Hijaukan Desa Soko, Tanam Ribuan Pohon Produktif Bersama Warga   |   18:00 . Ketua APRI Baru Soroti Tingginya Diska di Bojonegoro   |   17:00 . 7 Embung Baru Dibangun dari APBD 2025   |  
Wed, 20 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Asa Produsen Arang di Pinggiran Hutan

blokbojonegoro.com | Thursday, 02 July 2020 12:00

Asa Produsen Arang di Pinggiran Hutan

Kontributor: Herman Bagus

blokBojonegoro.com -  Arang kayu dahulu jamak digunakan masyarakat sebagai bahan bakar untuk berbagai keperluan.
Saat ini, arang sudah semakin jarang dipakai karena tergusur oleh BBM.

Tak ayal, produsen arang pun kini jarang ditemui, namun bukan berarti tak ada.  Warga pinggiran hutan di selatan Bojonegoro masih memproduksi arang. Seperti yang tampak di Desa Nglampin, Kecamatan Ngambon.  Warga memproduksi arang secara tradisional di ladang dekat hutan.

Seperti yang dilakukan Waris (67), pria ini sudah bertahun-tahun menekuni usaha pembuatan arang.

Saat ditemui, dirinya tengah sibuk memantik bara api untuk pembuatan arang. Kayu-kayu mentah tersusun sedemikian rupa di depannya. Dia memanfaatkan kayu tunggak di ladang bekas hutan untuk membuat arang kayu.

"Arang kayu ini dari kayu tunggak bekas pembalakan liar tempo dulu, ya hitung hitung sambil membersihkan ladang biar mudah kalau cocok tanam," katanya.

Proses pembuatan arang yang dilakukannya terbilang sederhana dan sangat tradisional. Kayu-kayu tunggak disusun sedemikian rupa dan berjarak rapat membentuk semacam bentuk kubus dengan celah sempit di bagian bawah.

Celah ini berfungsi sebagai tungku pembakaran utama untuk tempat api berkobar dan membakar kayu. Durasi pembakaran yang cukup panjang mengharuskan api tetap menyala tanpa jeda. Pecahan kayu beragam ukuran dan bentuk berwarna hitam pun dikeluarkan dari dalam abu.

''Kami biasa menjual dua minggu sekali setelah mendapatkan 5 karung. Setiap karungnya berisi 20 kilogram arang,'' tuturnya.

Tiap karungnya dijual dengan harga Rp50.000 hingga Rp60.000 kepada pengepul. [her/lis]

Tag : Arang, pengepul, hutan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat