12:00 . Tinjau Uji Peningkatan Kapasitas Produksi, Ditjen Migas Kunjungi Lapangan Banyu Urip   |   09:00 . Fenomena Pernikahan Dini di Malang; Potret Kompleksitas Sosial yang Mendesak Solusi   |   21:00 . Dorong Siswa Bojonegoro Raih Pendidikan Kedinasan, Yayasan Mannah Sosialisasi Program MASE   |   18:00 . Pj. Bupati Bojonegoro Buka Langsung Seminar CAPD dan Resmikan Instalasi Dialisis   |   16:00 . Satpol-PP Bojonegoro Akui Tak Bisa Menindak Dugaan Toko Modern Ilegal   |   13:00 . Persibo Lengah Sedikit, Persela Bisa Menyalip   |   12:00 . RSUD Bojonegoro Luncurkan Instalasi Dialisis, Pasien Bisa Cuci Darah di Rumah   |   09:00 . Mahasiswa KKN Pintar 26 Desa Ngeper Berikan Pelatihan BUMDes Se Kecamatan Padangan   |   07:00 . Melawat ke Persipal, Pertaruhan Persibo   |   20:00 . Jelang Konfercab, 3 Kader Berebut Kursi Ketum PC PMII Bojonegoro   |   18:00 . KKN 13 UNUGIRI Sukses Gelar Program "English Fun" di Desa Sumberharjo   |   17:00 . Ayo...! Ikuti Duta Pemuda Pelopor 2025   |   15:00 . KAI Daop 8 Operasikan 8 KA Tambahan, 3 Kereta Melintas di Bojonegoro   |   13:00 . Siapkan Lebih Awal, Dinpora Sosialisasikan Pemuda Pelopor untuk Target Nasional   |   10:00 . Tanam 4.100 Pohon, Pertamina EP Sukowati Field Targetkan Kurangi Dampak Perubahan Iklim   |  
Wed, 11 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Arif, Pendiri Sanggar Seni Angklung Kusuma Nada

Kembangkan Kesenian Angklung di Desa Jelu

blokbojonegoro.com | Monday, 02 August 2021 08:00

Kembangkan Kesenian Angklung di Desa Jelu

Pengirim: Fahmi Nur Muhamad

blokBojonegoro.com - Mengenalkan seni terhadap anak dan remaja dapat membangun sifat percaya diri serta kreatifitas hal tersebut sengat bermanfaat untuk modal utama menuju kedewasaan. Tujuan inilah yang selalu dipegang Arif, pemuda 23 tahun Desa Jelu, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro dalam membangun serta mengembangkan Sanggar Seni Angklung Kusuma Nada.

Sanggar kesenian angklung ini merupakan satu-satunya yang ada di Lecamatan Ngasem. Meskipun tidak mempunyai basik dan pengetahuan terhadap musik dikarenakan hanya lulusan SMA dan pesantren Arif, tetap semangat dalam belajar  angklung dan musik pengiringnya secara otodidak di media YouTube. Arif mengajak 14 rekannya untuk membuat dan mengembangkan sebuah grub musik tradisional, dengan modal kemandirian serta kebersamaan peralatan angklung serta pengiringnya pun mereka beli dari hasil iuran mereka sendiri. Lambat laun perkembangan grup mereka sudah terkenal dan diundang diberbagai acara seperti perkawinan, khitanan, dan lain-lain.

Setelah grup musik mereka terkenal Arif berinisiatif untuk mengenalkan seni musik angklung dan pengiringnya kepada  anak-anak di lingkungan sekitarnya. Hal ini didorong karena keprihatinannya terhadap pola hidup anak anak sekarang yang hanya terpusat kepada handphone saja untuk main game.

"Anak didik yang begabung di sanggar kita kebanyakan dari usia 10 tahun hingga 13 tahun. Saya ajak mereka untuk berlatih angklung dan alat musik lainnya setiap hari Minggu dan Jumat. Alhamdulillah respon mereka juga bagus dan antusias sekali mengikuti latihan ini," ujarnya.

Arif mengubah rumah orang tuanya menjadi sanggar musik bagi anak-anak di sekitarnya dan dia secara ikhlas mengajari meraka tanpa imbalan apapun.

"Saya memelihat banyak anak-anak yang mempunyai potensi yang bagus dalam bermusik saya berharap dengan adanya sanggar ini bisa bermanfaat untuk mereka," tambahnya.

Meskipun di masa pandemi tahun ini banyak sekali job-job grup musiknya yang di batalkan, akan tetapi Arif tetap semangat dan fokus dalam mengembangkan sanggar untuk anak-anak di sekitarnya.

"Diharapkan kelak ada yang bisa meneruskan dan mengembangkan lagi berbagai kesenian selain yang saya ajarkan," harap Arif. [fah/ito]

Tag : sanggar, seni, angklung, kusuma, nada, jelu, ngasem, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat