11:00 . WIDAMA Magetan dan PDKB Bojonegoro Wisata Bersama   |   10:00 . Catat Tanggalnya, NU Fest 2025 dan Pelantikan Bersama PCNU Bojonegoro   |   09:00 . Wisata Bersama, WIDAMA Magetan dan PDKB Bojonegoro Jalin Silaturahim   |   08:00 . Hore..! Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor 2025   |   06:00 . Gelar Operasi, Kapolres Bojonegoro Ingatkan Anggota Tak Lakukan Pungli   |   20:00 . Digelar Dua Pekan, Ini Sasaran Operasi Patuh 2025 di Bojonegoro   |   19:00 . Bupati Bojonegoro Berangkatkan 792 Mahasiswa KKN TK Unigoro, Fokus Optimalisasi Potensi Desa untuk Geopark Berkelanjutan   |   18:00 . Bangganya Kemenag Bojonegoro, Tiga Siswa MI Bersinar di PORSENI Jatim 2025   |   17:00 . Tawarkan Pendidikan Berstandar Internasional, Hibatullah IIBS Hadir di Bojonegoro   |   16:00 . Kilatan Emas dari Bojonegoro: Lari Jadi Andalan di PORSENI MA Jatim 2025   |   14:00 . PCNU Bojonegoro Gelar Ta'aruf Pengurus   |   12:00 . Nada Musik Melawan Narkoba: Festival Band Pelajar dan Mahasiswa Bojonegoro 2025 Siap Digelar   |   23:00 . Ribuan Warga Hadiri Haul Kyai Qomari Sarangan   |   22:00 . Ustadz Ridwan Asyfi Ajak Sholawatan Ribuan Penggemar   |   20:00 . Duet Pengasuh Ponpes Abu Dzarrin Buka Acara Haul Kyai Qomari   |  
Tue, 15 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

#CeritaDesaKu

Asal Mula Nama Desa Kemamang dari Janggitan di Tanah Bengkok Kades

blokbojonegoro.com | Monday, 19 July 2021 14:00

Asal Mula Nama Desa Kemamang dari Janggitan di Tanah Bengkok Kades

Kontributor: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Desa Kemamang merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur. Bagi kalangan masyarakat Jawa, nama Kemamang identik dengan mahluk halus.
 
Kasi Pelayanan Desa Kemamang, A. Syaiful Anam, menceritakan sejarah desa tersebut sebelum menjadi nama Desa Kemamang. Konon, daerah pedesaan ini subur, tumbuhan menghijau, di atas tanah datar ditumbuhi pohon dan semak masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk dalam kehidupan tradisional, Desa “Siti Rejo” orang menyebutnya.

"Desa Siti Rejo merupakan pecahan dari Desa Suwaloh dan sampai saat ini letaknya berada di sebelah utara desa ini. Desa Siti Rejo, lama-kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di desa itu," ulas Anam.

Tak kalah lagi, Desa Siti Rejo sudah terkenal di kalangan penduduk atau desa sekitar bahkan terdengar sampai keluar kota kabupaten.

"Konon, di desa ini dihuni sebangsa makhluk halus menyerupai angsa mencari kepiting dan katak pada malam hari, anehnya dari kepala makhluk ini keluar api menyala bagaikan obor. Makhluk ini menampakkan diri pada malam hari dan berlokasi di sebelah selatan, sekitar lokasi tanah bengkok Kepala Desa," ujar Anam.

Dari hari ke hari cerita ini tersebar hingga ke berbagai desa. Banyak orang penasaran atas cerita ini, sehingga tidak sedikit orang ingin membuktikannya. Karena kegemparan cerita ini sehingga beritanya terdengar sampai ke telinga pejabat. Tak ayal lagi, para pejabat pada saat itu ingin membuktikan dengan para punggawa.

Waktu menyaksikan, setelah magrib menjelang tengah malam rombongan langsung terjun ke sawah, Mereka melihat sendiri, beberapa angsa di ubun-ubun kepalanya keluar api bagai obor, yang sedang mencari makanan.

Para punggawa tidak percaya dengan pemandangan ini, merasa terancam dan takut atas kejadian yang dilihat, akhirnya dilepaskan tembakan mengarah ke makhluk itu, anehnya makhluk itu bukan malah hilang atau mati tetapi sebaliknya. "Makhluk (janggitan) itu berubah menjadi banyak sehingga memenuhi satu petak sawah," tutur Anam.

Tidak percaya dengan kejadian yang dilihatnya, para punggawa merasa belum puas sehingga dilepaskan tembakan yang kedua. Punggawa terperanjat karena janggitan yang memenuhi satu petak sawah bertambah menjadi banyak sekali dan tak terhitung. Akhirnya di hamparan sawah yang gelap berubah menjadi terang lantaran cahaya janggitan itu.

"Setelah kejadian itu Desa Siti Rejo makin termasyur, namun bukan Siti Rejo tetapi kata janggitan atau Kemamang yang identik dengan makhluk tak kasat mata," pungkasnya.

Kepopuleran Kemamang menenggelamkan nama Desa Siti Rejo sehingga oleh para pejabat pada saat itu, Desa Siti Rejo diganti dengan nama Desa Kemamang. Adapun yang menjabat Kepala Desa pertama adalah Karyo Yudo sebelum tahun 1927.

Menurut data di laman web Desa Kemamang, jumlah penduduk saat ini setidaknya ada 2.201 terdiri dari 1.147 laki-laki dan 1.054 perempuan, dan itu terbagi di Tiga wilayah yaitu Dusun Kemamang, Karanglo dan Jetis, dengan pekerjaan utama masyarakat Desa Kemamang adalah bercocok tanam, bertani dan buruh tani. [riz/ito]
 
 

Tag : Sejarah, cerita, desa, kemamang, balen, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

  • Monday, 07 July 2025 21:00

    IPNU dan IPPNU

    LAKMUD, IPNU-IPPNU Temayang Tanam Pohon

    LAKMUD, IPNU-IPPNU Temayang Tanam Pohon Dalam rangkaian kegiatan Latihan Kader Muda (LAKMUD) Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Temayang, digelar sebuah aksi nyata peduli lingkungan. Yakni, diwujudkan dengan penanaman pohon alpukat. Acara berlangsung, Senin, (7/72025) di...

    read more

Lowongan Kerja & Iklan Hemat