06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   19:00 . Pj Adriyanto : Pasar Hewan Bisa Menjadi Tujuan Wisata Dan Edukasi   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Tetap Produktif, Intip Usaha yang Muncul saat Pandemi

blokbojonegoro.com | Sunday, 19 December 2021 10:00

Tetap Produktif, Intip Usaha yang Muncul saat Pandemi Masker dengan konektor untuk wanita berhijab

Reporter: Nur Muharrom

blokBojonegoro.com - Beriwirausaha adalah salah satu peluang yang banyak dipilih orang. Wirausaha sendiri tidak terpaut pimpinan karena dikelola secara mandiri serta mengatur modal dan pemasarannya secara mandiri.

Di era sekarang ini banyak pemuda yang berwirausaha baik secara offline maupun online. Dengan perkembangan zaman digitalisasi semakin memudahkan pemasaran yang bisa menjangkau pasar semakin luas baik nasional bahkan internasional.

Saat pandemi memang banyak warga yang terkena dampak terutama dari sisi ekonomi sehingga tak sedikit masyarakat yang bingung lantaran kena PHK, omset menurun penjualannya dan lain sebagainya. Tapi hal itu berbeda bagi sebagian orang, karena ada mereka yang tetap produktif saat pandemi mulai masuk Indonesia.

Seperti yang dilakoni salah satu pemuda asal Desa Pacul Kecamatan Bojonegoro Jawa Timur ini, yang memasarkan produknya melalui internet sehingga saat pandemi seperti ini ia tetap bisa berjualan.

Ia adalah Ibnu Kustiaji pemilik produk makanan ikan asap dengan label ‘ASAP.KU’. Usaha ikan asap ini berawal dari ibunya yang menjadi reseller ikan asap. Kemudian setelah konsumen meningkat, Ibnu berinisiatif untuk membuka usaha ikan asap sendiri.

Dirinya memulai usaha beberapa hari sebelum covid masuk Indonesia. Ibnu sapaan akrabnya menggunakan lantai dua rumahnya untuk dijadikan tempat pengasapan ikan. “Karena di perumahan pengasapan ikan dilakukan pada siang hari,” jelasnya.

Awalnya ia hanya mengasap ikan cakalang, karena semakin banyak peminat kemudian merambah ke ikan tuna. “Kebanyakan peminat tuna itu sedikit jadi hanya membuka pesanan dengan sistem order, kadang juga ada pesanan ikan pari,” kata Ibnu.

Hingga kini pemasaran jualannya sudah mencapai luar daerah seperti Semarang Jawa Tengah bahkan hingga Kepulauan Riau. Tak hanya itu ia juga bekerja sama sebagai pemasok di daerah Jakarta.

Menurut Ibnu saat pandemi memang penjualan ikan asapnya lumayan lancar, mengingat kebanyakan orang berada di rumah sehingga banyak yang menggunakan jasa online untuk pesan ini itu. "Ya bersyukur usaha saya lancar, semoga semakin maju," jelasnya.

[produk ikan asap ‘ASAP.KU’]


Terpisah, pelaku usaha lain Maulidina perempuan asal Kelurahan Sumbang,  mengaku meraup keuntungan melalui produksi konektor masker yang telah dilakoninya sejak awal bulan September 2020.

"Awalnya saya lihat para wanita yang berhijab tampak kesusahan apabila menggunakan masker earlop yang dikaitkan di daun telinga. Maka muncul inovasi sendiri yakni konektor masker dan Alhamdulillah laris," ceritanya

Untuk menarik minat para pembeli tak ayal ia memproduksi berbagai jenis konektor berbahan dasar kain perca dengan motif beragam. Mulai dari motif kancing batok, motif mawar kain perca hingga motif renda mawar.

"Bahan dasarnya dari sisa kain dan diolah lagi, ada beragam motif untuk menarik minat pelanggan," ucap perempuan asal Sumbang ini.

Harga yang ditawarkan untuk satu buah konektor masker cantik dari mulai harga Rp5.000 hingga Rp14.000 tergantung pada jenis kerumitan motif.

Saat ini memang permintaan konektor tak ramai seperti saat awal pandemi lantaran masih banyak yang membutuhkan, selain itu dulu belum banyak masker untuk hijab. "Bagi saya itu musim yang penting kita itu harus selalu produktif dan terus melihat peluang yang ada," tutupnya. [mu]

Tag : usaha saat pandemi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat