Beda, Ada Seni Congkekan Hibur Pengunjung Kahyangan Api
blokbojonegoro.com | Sunday, 02 January 2022 12:00
Kesenian Congkekan hibur pengunjung Khayangan Api. (Istimewa)
Reporter: Moch Misbahul Munir
blokBojonegoro.com - Liburan Tahun Baru di Kahyangan Api kali tampak berbeda. Terlihat ada panggung kecil lengkap dengan beberapa alat musik tradisional yang berjajar rapi di tengah masyarakat yang berkunjung.
Korlap Wisata Kayangan Api Pramudi mengatakan, pengelola Wisata Kahyangan Api yakni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menggelar kesenian Congkekan yang merupakan kesenian lokal daerah sebagai hiburan untuk mengurangi kejenuhan wisatawan. Tentu saja hal berbeda ini menjadi daya tarik bagi masyarakat untuk datang berwisata di Kahyangan Api.
"Congkekan ini dimainkan oleh pelaku seni setempat dan di adakan pada saat acara tertentu seperti libur tahun baru atau hari hari besar lainnya," jelasnya
Grup kesenian Congkekan Tirnowening ini berasal dari Desa Setren ,Kecamatan Ngasem. Seperti halnya kesenian Karawitan, Congkekan juga menggunakan alat musik gamelan yang membedakannya adalah terletak pada jumlah personel dan alat musik tradisional yang dimainkan. Biasanya lebih sedikit dibandingkan Karawitan, atau bisa disebut mini Karawitan.
"Jika pada musik ada yg namanya akustik, Congkekan ini merupakan akustiknya gamelan," terang Pramudi.
Selanjutnya Pramudi berharap dengan diadakannya pagelaran kesenian Congkekan ini mampu melestarikan kesenian tersebut dan kedepannya bisa menjadi potensi wisata budaya daerah, pungkasnya.
Terpisah, menurut Jaiz warga Sumberrejo yang datang berwisata bersama keluarganya menuturkan ia mengaku senang dan terhibur dengan diadakannya pagelaran Congkekan ini pasalnya sudah sangat lama tidak pernah menjumpai pertunjukannya.
"Orang Zaman sekarang senangnya sama dangdut," ungkapnya.
Kakek 13 cucu itu menambahkan, dulu pelaku kesenian jalan kaki berkeliling dari desa ke desa dan memikul alat musiknya. Biasanya mereka manggung saat panen raya, di undang acara hajatan atau hari-hari besar lainnya.
"Dulu jalan kaki ada yang dari Nganjuk dari Blitar kalau dari Bojonegoro tahunya Congkekan Ngasem," pungkasnya. [mis/col]
Tag : Wisata, kahyangan, api, Bojonegoro, budaya
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini