KADIN Bojonegoro Tertarik Olah Umbi Porang
blokbojonegoro.com | Monday, 10 January 2022 19:00
Ketua KADIN Bojonegoro, Gatot (mengenakan kopiah) mencicipi olahan dari porang. (Foto: blokBojonegoro.com/Lizza Arnofia)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Umbi porang mulai menjadi primadona untuk dibudidaya. Namun, harga komoditas umbi porang yang pada waktu panen raya musim tahun lalu jatuh, akhirnya membuat petani kelimpungan. Bahkan, di Desa Klino, Kecamatan Sekar umbi porang basah sampai menyentuh harga 5000 per kilogram yang sebelumnya bisa mencapai 15.000 per kilogramnya.
Salah satu petani Dusun Tugurejo, Desa Sekar, Sumari mengaku putar otak ingin membuat terobosan agar ada nilai tambah supaya umbi segar porang tidak terlalu jatuh harganya.
"Ya harus diolah," kata petani 45 tahun itu.
Berbekal pengalaman yang dia perolah dalam mengolah porang, Sumari akhirnya memberanikan diri mengundang Camat Sekar dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bojonegoro untuk diajak sharing soal pengolahan umbi segar porang.
"Ini potensi daerah dan kami bagian dari pemerintah ya harus ikut urun rembuk dan ikut mencari solusi," kata Camat Sekar ketika itu.
KADIN Bojonegoro sebagai wadah pengusaha wajib membantu sepenuhnya atas selisih harga yang sangat tajam.
"Kita sepakat bahwa solusinya adalah membuat industri olahan dari umbi segar porang, agar nilai tambahnya ada sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat," kata Gatot Rianto Eko Prabowo, Ketua KADIN Bojonegoro saat tatap muka dengan beberapa petani porang di Desa Klino.
Namun, menurutnya, merealisasikan mesin olahan porang juga tidak mudah dan murah. Perlu analisa yang detail agar nanti tidak rugi dalam investasi. Langkah yang akan dilakukan KADIN Bojonegoro dalam waktu dekat adalah melakukan kajian keekonomian sekaligus melaporkan hasilnya kepada Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah.
Pada lain kesempatan, Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah berpesan supaya umbi segar porang sedapat mungkin tidak keluar dalam bentuk gelondongan. Jika mungkin diolah dan bisa membuka lapangan pekerjaan itu akan jauh lebih baik serta bisa menambah perputaran ekonomi di daerah tersebut.
"Sesuai arahan Ibu Bupati, supaya pemberdayaan petani dan ekonomi masyarakat setempat terangkat," tambah Gatot menirukan pesan Bupati Anna Mu'awanah.
Saat ini, di Desa Klino ada 150 hektar yang ditanami porang. Sebagian besar itu berada di lahan milik Perhutani dengan sistem tanam tumpang sari. Itu belum termasuk di Desa Krondonan dan Sambongrejo yg keduanya masuk wilayah Kecamatan Gondang. Dari data sementara ada 400 hektar tanaman porang.
Olahan umbi porang bisa diproses menjadi beras, mie, pentol bakso, gel dan lain lain.
Selain itu dari hasil pemisahan ekstraknya bisa untuk bahan lem dan cat.
Begitu banyaknya produk yang bisa dihasilkan membuat banyak orang berlomba menjadi petani porang. "Namun di balik itu daya tampung pabrik yang masih terbatas membuat harga umbi segar porang mudah dipermainkan pasar," pungkasnya. [liz/ito]
Tag : umbi, porang, sekar, bojonegoro, kadin, kamar dagang dan industri
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini