Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Baru-baru ini video ular jenis Piton yang melintas menyeberangi jalan raya viral setelah beredar di media sosaial Facebook. Tim blokBojonegoro.com pun mencoba mencari bagaimana kebenaran video berdurasi 30 detik itu.
Reptil berjuluk phyton repticulatus pada kelas nama binomial ini, jadi santer usai di unggah pada grub Facebook (Fb) Media Bojonegoro. Video ular piton dengan motif batik khas, diabadikan oleh netizen dan menyebar di berbagai medsos lainnya.
Kepala Desa (Kades) Tumbrasanom, Pujianto saat diwawancarai awak media lewat sambungan telepon pun menceritakan bagaimana ular Piton tersebut dapat hidup tanpa ada warga satu pun yang mengganggu.
Tinggal di Cungkup Keramat Sendang Joko Clunthang
Dikutip dari laman Wikipedia, ular Piton atau sebagian besar masyarakat di Jawa menyebutnya dengan ular Sanca Kembang mempunyai habitat hidup di hutan-hutan tropis yang lembab (Mattison,1999).
Ular jenis ini sangat bergantung pada ketersediaan air. Sehingga banyak ditemui tak jauh dari badan air seperti sungai, kolam, rawa, hingga aliran sumber air rimba yang ada di desa-desa
"Tinggalnya disekitaran Sendang Joko Clunthang. Yang juga dianggap keramat oleh masyarakat sekitar," ungkapnya.
Tidak ada yang tahu persis, sejak kapan ular piton yang memiliki panjang sekitar 5 meter lebih itu tinggal di area sendang atau sumber mata air tersebut.
Tak Menggangu Warga, Tak Makan Ternak
Meskipun termasuk binatang melata yang tak sedikit orang dibuat geli oleh penampakannya, nyatanya ular piton yang ada di Desa Tumbrasanom ini tak mengganggu warga.
"Dibiarkan tinggal di area sana (sendang) karena keberadaannya tak mengganggu warga masyarakat sekitar," jelas Pujianto, Kades Tumbrasanom.
Tak hanya itu, masyarakat pun begitu terbiasa akan kemunculan ular piton. Warga setempat tak mengenal kata resah dan takut jikalau piton tetiba saja nampak didepan mata. Sebab, hingga saat ini keberadaan ular tidak mengganggu, ataupun memakan ternak warga.
"Hewan ternak warga aman, gak da yang hilang karena adanya ular," lengkapnya lagi.
Tak Semua Orang Dapat Lihat Penampakan Ular
Viralnya video penampakan ular piton dengan panjang sekitar 5 meter lebih, menyeberangi jalan desa di Tumbrasanom rupanya bukanlah penampakan pertama kali. Dari penuturan Kades Tumbrasankm Pujianto, ular bercorak batik itu dulunya sering menampakan wujud.
"Dulu sering menampakan, tapi kalau sekarang gak semua orang dilihatkan penampakan ularnya. Hanya orang tertentu saja yang berkesempatan menyaksikan penampakan ular tersebut Mas," pungkasnya. [feb/ito]