Hipertensi, Diabetes, dan Penyakit Jantung Jadi Penyakit yang Ancam Kesehatan Jemaah Haji di Arab Saudi
blokbojonegoro.com | Monday, 20 June 2022 07:00
Reporter: -
blokBojonegoro.com - Dokter mengungkap jemaah haji yang mengalami penyakit hipertensi, diabetes, dan jantung tergolong sebagai jemaah haji risiko tinggi dan perlu pemantauan ketat.
Diungkap Kepala Seksi Kesehatan daerah kerja Makkah, dr. Muhammad Imran, menyampaikan bahwa jemaah haji risiko tinggi bisa mendapatkan layanan konsultasi dokter spesialis. Layanan ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan untuk mendekatkan layanan kesehatan KKHI Kepada Jemaah haji. Tujuannya agar jemaah haji dapat menjalankan ibadah haji dengan sempurna.
“Jemaah risti memang sudah membawa penyakit dari tanah air. Sebagian besar menderita hipertensi, diabetes, dan juga penyakit jantung. Nah penyakit komorbid ini berisiko menyebabkan mereka tidak bisa menyelesaikan ibadahnya dengan sempurna. Agar mereka bisa tetap sehat tetap bisa menjalankan ibadahnya dengan sempurna, kita memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka,” ujar dr. Imran dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Layanan konsultasi jemaah haji risti kepada dokter spesialis lanjut dr. Imran akan dijadwalkan secara berkala setiap satu atau dua kali dalam seminggu. Diharapkan seluruh jemaah haji risti yang membutuhkan konsultasi dengan dokter spesialis dapat terlayani dengan baik.
“Besok kita akan lanjutkan dengan kloter lainnya, akan dijadikan program berkala untuk menekan angka kesakitan jemaah haji kita,” ucap dr. Imran.
Proses screening jemaah haji risti dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Haji kloter, untuk selanjutnya di bawa ke KKHI dari sektor. Setiap satu kloter didampingi oleh satu tenaga kesehatan haji kloter. Ketika sampai, jemaah dibantu tenaga kesehatan haji mengisi form rawat jalan. Pasien antri tunggu dipanggil, kemudian dilakukan pengecekan tensi terlebih dahulu, setelah itu konsul dengan dokter spesialis. Selesai konsultasi, jemaah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya, serta edukasi kesehatan.
Selama menunggu giliran, jemaah diputarkan video pendek edukasi kesehatan haji.
dr. Yofri Yandri, tenaga kesehatan haji yang mendampingi jemaah dari kloter PDG 001 mengatakan bahwa sebagian jemaah kondisinya baik, namun banyak yang kelelahan setelah beraktivitas umrah dan kegiatan lainnya
“kebanyakan kelelahan dan ada yang batuk pilek juga, kemudian ada yang tensinya kurang stabil,” ujar dr Yofri.
Sebanyak Tujuh poli spesialis yang memberikan pelayanan bagi Jemaah Haji risti pada hari ini, yaitu Poli Penyakit dalam, Poli Paru, Poli Jantung, Poli Psikiatri, Poli Kulit, Poli Saraf, dan Poli Bedah.
“Kalau ada masalah yang lebih serius, tentunya akan ditangani lebih lanjut, dari 25 jemaah, 2 orang membutuhkan rawat inap di KKHI,” tambah dr. Imran.
Terkait dengan kepatuhan jemaah risti menggunakan wristband, dr. Imran mengakui masih perlu dilakukan edukasi secara terus menerus agar jemaah paham bahwa wristband harus digunakan setiap saat agar kondisi vital sign jemaah dapat terus terkontrol oleh tenaga kesehatan haji.
“Diharapkan digunakan setiap saat oleh jemaah haji, khususnya saat beraktivitas. Akan diedukasi lewat tenaga kesehatan hajinya, diberikan penjelasan bahwa wristband tidak perlu dilepas saat berwudhu misalnya, karena memang bersifat anti air,” jelas dr. Imran.
*Sumber: suara.com
Tag : kesehatan, jemaah haji indonesia, haji 2022, kesehatan jemaah haji indonesia
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini