Berasal dari Berbagai Disiplin Keilmuan, Kajian ICMI Harus Punya Dampak Bagi Kebijakan Publik
blokbojonegoro.com | Saturday, 13 May 2023 19:00
Reporter: Nidlomatum MR
blokbojonegoro.com - Sabtu (13/5/2023), Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dikukuhkan. Pengukuhan digelar di Kampus STIE Cendekia, Jalan Cendekia 22, Plelen, Ngampel, Kecamatan Kapas.
Terpilih dan dikukuhkan sebagai Ketua ICMI Bojonegoro, Hanafi dalam sambutannya memaparkan pengertian Cendekiawan sebagai Ulul Albab. "Ulul Albab berarti orang yang mau berpikir dan berzikir. Berpikir berarti ikut memikirkan kondisi lingkungan sekitar dan berzikir, dengan harapan hanya untuk mencari ridla Allah SWT," ujarnya.
Menurutnya, orang-orang yang tergabung di ICMI ini adalah orang-orang yang mau berpikir dan berzikir.
"Karena itu, ketika disepakati oleh formatur menjadi ketua ICMI Bojonegoro, dalam benak pikirannya, menjadi pengurus ICMI sesungguhnya bukanlah pekerjaan yang ringan. Dalam batin berpikir bahwa memikirkan umat itu tidak gampang. Saya takut juga. Meski demikian, dengan dukungan para tokoh dan semua pengurus ICMI, saya emban amanah umat ini dengan mengucapkan inna lillahi wa inna lillahi raajiuun,’’ ujar pria yang juga Mustasyar PCNU Bojonegoro periode 2019-2024 itu.
Ke depan, Hanafi mengaku sudah mempunyai gambaran bahwa dengan berpikir dan berzikir, ICMI harus bisa mewarnai dan bermanfaat dengan disiplin keilmuan sumber daya manusia (SDM) yang ada di ICMI. Apalagi, pengurus ICMI adalah sangat heterogen dan memiliki latar belakang berbagai disiplin ilmu.
‘’Harapan saya, dari berbagai kajian yang dihasilkan oleh ICMI Bojonegoro itu, kita berikan dan kita distribusikan kepada pengambil kebijakan publik. Itulah sesungguhnya fungsi ICMI yang berpikir dan berzikir itu,’’ beber Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Bojonegoro periode 2021-2026 itu.
Mantan Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) At-Tanwir, Talun, Sumberrejo dua periode itu mengucapkan terima kasih atas dukungan para tokoh dan sesepuh di Bojonegoro dengan mendukung dan mau bergabung di ICMI. Hanafi lalu menyebut para tokoh tersebut. Setidaknya, ada empat tokoh Bojonegoro yang disebut langsung dalam sambutan Hanafi.
Mereka adalah KH Ahmad Fuad Sahal, sesepuh sekaligus pemangku Ponpes At-Tanwir, Sumberrejo. Di ponpes inilah, Hanafi menghabiskan pendidikan dasar hingga menengah atas sebelum menempuh pendidikan tinggi di Universitas Malang (dulu IKIP Negeri Malang).
Setelah itu, Hanafi menyebut KH Alamul Huda atau yang akrab disapa Gus Huda, pemangku Ponpes Ar-Rosyid, Ngumpakdalem, Dander. Lalu menyebut nama Suwito, Ketua PD Muhammadiyah Bojonegoro, pemikir yang berkemajuan. Dan terakhir, Hanafi menyebut Mundzar Fahman, yang mewakili unsur perguruan tinggi. Nama terakhir adalah mantan rektor ketika Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro berdiri.
‘’Terima kasih atas dukungan beliau semua. Beliau semua adalah mentor sekaligus guru bagi saya,’’ kata pria yang cakap dengan empat bahasa internasional itu.
Sementara itu, pelantikan dan pengukuhan pengurus ICMI Orda Bojonegoro berjalan lancar. Sekretaris ICMI Orwil Jawa Timur, Pitono Nugroho langsung memimpin pelantikan sekaligus pengukuhan pengurus ICMI Orda Bojonegoro tersebut.
‘’Meminjam istilah Kang Yoto, Bojonegoro memang lebih maju dari Lamongan. Terbukti, pelantikan ICMI Bojonegoro lebih dulu daripada pelantikan ICMI Orda Lamongan,’’ kata Pitono disambut tepuk tangan peserta yang hadir. [lis]
Tag : Pengukuhan, ICMI, Bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini