Siaga Merah, Perhutani Tetapkan Bojonegoro-Tuban Darurat Kebakaran Hutan
blokbojonegoro.com | Tuesday, 29 August 2023 10:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) mengintai wilayah Bojonegoro dan Tuban. Dengan itu, Perum Perhutani KPH Bojonegoro dan Parengan Tuban tetapkan status Karhutla di dua wilayah itu menjadi siaga merah atau darurat kebakaran hutan.
Peringatan itu, disebar ke sejumlah wilayah hutan dan di depan Kantor Perhutani KPH Bojonegoro. Dalam papan tersebut, tampak jarum menunjukkan di balok merah dengan status tanggap darurat kebakaran hutan.
Administratur KPH Bojonegoro, Irawan Darmanto mengatakan, musim kemarau ini banyak daun jati di hutan yang kering dan rontok, sehingga potensi terjadinya kebakaran cukup tinggi, maka statusnya ditetapkan sebagai darurat itu.
Irawan mengaku, pada kemarau tahun ini, 100 hektare lebih hutan yang berada di wilayah KPH Bojonegoro terbakar, sehingga mengantisipasi hal tersebut berulang-ulang, pihaknya meminta seluruh elemen untuk waspada, agar tidak memperparah kejadian ini.
“Jangan membakar kemudian ditinggal, atau agar tidak meluas. Meskipun hutan jati tidak akan mati saat ada kebakaran, tapi akan merusak ekosistem hutan,” ungkap Irawan.
Pihaknya menjelaskan, kebakaran tersebut jarang sekali disebabkan tanpa ada kesengajaan, seperti membakar sampah kemudian merambat, dan membakar bekas tanaman, ataupun sengaja iseng membakar.
“Kita mengidentifikasi sangat kesulitan penyebabnya apa. Tapi kalau di pinggir kawasan atau sanggeman, dari bekas pertanian dibakar,” jelasnya.
Hal senada dikatakan Wakil Administrator KPH Parengan, Choirul Huda. Pihaknya menjelaskan, status tanggap darurat ini diukur dari berbagai aspek, seperti jumlah hari hujna, curah huhan, kondisi tumbuhan dalam keadaan hijau, layu, atau kering.
“Status tanggap darurat ini, karena kondisi lapisan tanah bawah sangat kering. Kekeringan mulai mencapai kondisi ekstrim,” ungkap Choirul Huda, Senin (28/8/2023).
Choirul menambahkan, KPH Parengan memiliki lahan seluas 17.633,3 hektare hutan, sedangkan hingga saat ini terdapat seluas 5 hektare lebih yang terbakar sepanjang kemarau ini. Daerah rawan kebakaran berada di sebelah utara, terletak di RPH Ngawun.
Pihaknya menjelaskan bahwa, penyebab kebakaran tersebut kebanyakan terjadi lantaran ada oknum yang tidak bertanggungjawab yang sengaja membuat aktivitas pembakaran, namun tidak mengetahui dampak dari pembakaran kecil tersebut bisa meluas.
“Sebagian besar ulah orang yang sengaja, karena tidak tahu dampak dari bakar-bakar kecil bisa membesar dan merambat lebih luas,” pungkasnya. [riz/mu]
Tag : Kebakaran hutan, hutan bojonegoro, kemarau
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini