KUR Pertanian Makin Diminati Petani Gayam, Pengajuan Tembus Rp82.3 Miliar
blokbojonegoro.com | Friday, 20 October 2023 17:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Nurul Yunikmah memiliki cita-cita mulia memberdayakan petani di daerahnya, khususnya petani padi agar terus semakin berkembang. Program klaster usaha binaan BRI tersebut mendorong semangatnya untuk mengembangkan usaha kerakyatan.
Bu Nurul, sapaan karibnya adalah petani asal Desa Manukan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro. Sudah sejak tahun 2017, Nurul menekuni profesi sebagai petani padi.
Menurut Nurul, ketika musim hujan tiba menjadi kendala bagi para petani padi. Pasalnya potensi gagal panen lebih tinggi, dan tanaman padi rentan terkena hama penyakit.
"Selain karena faktor cuaca, penurunan harga GKP di tingkat petani juga dinilai turut dipicu meluasnya areal panen.
Juga pemberlakuan harga batas atas, bawah gabah dan beras oleh pemerintah," ungkap Nurul.
Namun saat musim panen tiba, masa panen raya sekitar musim rendeng (penghujan yang ditandai dengan irigasi pengairan bagus). Biasanya jatuh pada Maret-April dan sebagian pada awal Mei.
Para petani di Kabupaten Bojonegoro bisa tersenyum. Mereka mulai menikmati hasil panen dengan penjualan yang lebih tinggi, dibanding harga jual di tahun-tahun sebelumnya.
"Biasanya kalau panen bisa sampai 5 ton gabah, harga jual berdasarkan Dinas Ketahanan Pangan setempat," tegasnya.
Kegigihan petani di Gayam pun turut menjadi perhatian Mantri BRI, hingga para petani kerap mendapat akses permodalan dari BRI. Menurutnya, masyarakat terutama petani antusias bekerja sama berkelanjutan dengan BRI.
BRI juga turut memprioritaskan nasabah terutama petani untuk mendapatkan pembiayaan berupa KUR pertanian. Ini merupakan wujud mendukung ketahanan pangan Nasional.
"Saya gabung tahun 2017 di bawah binaan unit Gayam, plafond KUR Rp50.000.000 untuk modal pertanian," ucap wanita asli Gayam ini.
Selain itu, manfaat lain juga diperoleh lewat modern finansial, salah satunya kemudahan pembayaran cicilan melalui aplikasi BRImo. Dengan fitur-fitur modern dan keamanan yang terjamin, BRImo memungkinkan nasabah untuk melakukan transaksi tanpa harus datang ke bank.
"BRImo itu sangat membantu kita dalam bertransaksi, terutama di era sekarang yang serba digital. Mulai dari bayar tagihan cicilan, kereta api, isi e-toll. Hingga tarik tunai dan setor uang di mesin CRM tanpa kartu ATM," jelasnya.
Dia pun berharap kerja sama dengan BRI terus berlanjut menjadi klaster usaha binaan. Selain itu, BRI dapat terus memberikan pendampingan serta program pemberdayaan yang membuat para petani dan produknya menjadi memiliki nilai tambah.
"Harapannya saat panen raya padi jadi lebih baik dari panen sebelumnya, yaitu dengan harga gabah yang tinggi dan petani tidak merugi. Karena modal serta pengeluaran produksi saat pengelolaan hingga perawatan tanaman padi sudah tinggi," harap dia.
Terpisah, Kepala BRI Unit Gayam, Feriez Andika Lutviandi menambahkan PT BRI memprioritaskan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian sebagai salah satu wujud mendukung ketahanan pangan nasional.
Khususnya pada wilayah Regional Office (RO) Surabaya, KUR BRI untuk petani menyasar petani kecil dan marjinal. Termasuk petani tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan sektor pertanian lainnya.
"Salah satunya Nurul Yunikmah, nasabah di bidang pertanian asal Desa Manukan, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, sejak tahun 2017 bergabung dengan KUR pertanian," sambung KA. Unit BRI Gayam.
Sementara itu, berdasarkan data dari tahun 2022 realisasi penyerapan KUR di sektor pertanian sebesar
Rp 82.300.000.000. "Harapannya KUR ini mampu terserap secara maksimal, untuk mendongkrak perekonomian masyarakat dan potensi bisnis di wilayah binaan," pungkasnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini