Heboh! Flare JTB Bojonegoro Membesar, Begini Penjelasan PEPC
blokbojonegoro.com | Friday, 12 January 2024 17:00
Cahaya terang tampak dari aktivitas flare JTB Bojonegoro (Foto : tangkapan layar video warga)
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Warga di sekitar ring 1 lapangan unitisasi gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro dibuat risau oleh flare milik lapangan Migas yang dioperatori Pertamina EP Cepu (PEPC) itu membesar.
Hebohnya warga setempat terjadi lantaran pembakaran gas flare yang membesar hingga menimbulkan suara gemuruh dan nyala api yang bersinar terang. Warga yang kaget kemudian berhamburan keluar rumah.
"Kae arep mbledos opo pie? wong sak kampung metu kabeh, podo delok kabeh. Suarane koyo helikopter, kui ape bledos opo pie kae lur. Hoi wong seng ndue migas pie kae, (Itu mau meledak atau bagaimana? Orang satu kampung keluar semua. Suara 'gemuruh' seperti helikopter. Itu mau meledak atau bagaimana lur? Orang-orang Migas bagaimana itu)," ujar perekem video yang viral di sejumlah WhatsApp Grup (WAG).
Dikonfirmasi perihal tersebut, Kepala Desa Bandungrejo, Sapani mengatakan, flare lapangan gas JTB lebih besar dari biasanya. Karena tengah dilakukan serangkaian aktivitas untuk meningkatkan produksi gas. Sehingga flare membesar dari pada biasanya.
"Informasinya demikian (dari Pertamina) bahwa malam ini kami sedang melanjutkan menaikkan produksi menuju ke maximum capacity (Sales Gas 193 MMscfd) untuk memenuhi nominasi target Sales Gas. Dalam proses ini ada potensi flaring akan lebih besar dari biasanya," kata Sapani, kemarin (11/1/2024) petang.
Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Manager ComRel CID PEPC Rahmat Drajat mengungkapkan hal senada dengan Kades, saat ini PEPC sedang melakukan serangkaian kegiatan sebagai upaya menaikkan kapasitas produksi.
"Kegiatan yang dijalankan ini mungkin dapat menimbulkan perubahan rona suara dan flare di area sekitar, namun masih dalam kapasitas normal operasi JTB," terangnya.
Meski demikian pihaknya mengaku dalam menjalankan operasi tersebut telah mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang mengedepankan aspek keselamatan, dengan tim siap siaga untuk mendukung kelancaran operasi. [riz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini