06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Heboh! Flare JTB Bojonegoro Membesar, Begini Penjelasan PEPC

blokbojonegoro.com | Friday, 12 January 2024 17:00

Heboh! Flare JTB Bojonegoro Membesar, Begini Penjelasan PEPC Cahaya terang tampak dari aktivitas flare JTB Bojonegoro (Foto : tangkapan layar video warga)

 Reporter: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Warga di sekitar ring 1 lapangan unitisasi gas Jambaran Tiung Biru (JTB) yang berada di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro dibuat risau oleh flare milik lapangan Migas yang dioperatori Pertamina EP Cepu (PEPC) itu membesar.

Hebohnya warga setempat terjadi lantaran pembakaran gas flare yang membesar hingga menimbulkan suara gemuruh dan nyala api yang bersinar terang. Warga yang kaget kemudian berhamburan keluar rumah.

"Kae arep mbledos opo pie? wong sak kampung metu kabeh, podo delok kabeh. Suarane koyo helikopter, kui ape bledos opo pie kae lur. Hoi wong seng ndue migas pie kae, (Itu mau meledak atau bagaimana? Orang satu kampung keluar semua. Suara 'gemuruh' seperti helikopter. Itu mau meledak atau bagaimana lur? Orang-orang Migas bagaimana itu)," ujar perekem video yang viral di sejumlah WhatsApp Grup (WAG).

Dikonfirmasi perihal tersebut, Kepala Desa Bandungrejo, Sapani mengatakan, flare lapangan gas JTB lebih besar dari biasanya. Karena tengah dilakukan serangkaian aktivitas untuk meningkatkan produksi gas. Sehingga flare membesar dari pada biasanya.

"Informasinya demikian (dari Pertamina) bahwa malam ini kami sedang melanjutkan menaikkan produksi menuju ke maximum capacity (Sales Gas 193 MMscfd) untuk memenuhi nominasi target Sales Gas. Dalam proses ini ada potensi flaring akan lebih besar dari biasanya," kata Sapani, kemarin (11/1/2024) petang.

Sementara itu, dikonfirmasi terpisah Manager ComRel CID PEPC Rahmat Drajat mengungkapkan hal senada dengan Kades, saat ini PEPC sedang melakukan serangkaian kegiatan sebagai upaya menaikkan kapasitas produksi.

"Kegiatan yang dijalankan ini mungkin dapat menimbulkan perubahan rona suara dan flare di area sekitar, namun masih dalam kapasitas normal operasi JTB," terangnya.

Meski demikian pihaknya mengaku dalam menjalankan operasi tersebut telah mengacu pada standar operasional prosedur (SOP) yang mengedepankan aspek keselamatan, dengan tim siap siaga untuk mendukung kelancaran operasi. [riz/lis]

 

Tag : flare, api, migas, JTB



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat