Urai Persoalan LPG 3 Kg Langka, Komisi B DPRD Bojonegoro Rekom
blokbojonegoro.com | Saturday, 08 June 2024 15:00
Reporter : M. Anang Febri
blokBojonegoro.com - Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro menggelar pertemuan bersama perwakilan Pertamina, SPBE, Agen LPG dan Diinas Perdagangan, guna mengurai persoalan kelangkaan LPG 3 Kg yang beberapa waktu lalu mengalami kelangkaan hingga harga jual yang mendadak tinggi.
Melalui rapat kerja komisi B DPRD Bojonegoro yang digelar Jumat (7/6/2024) sore kemarin di ruang rapat Gedung Dewan, memunculkan rekomendasi pendataan ulang kebutuhan gas rumah tangga, usaha mikro. Hal itu dipaparkan langsung oleh Sally Atyasasmi Ketua Komisi B DPRD Bojonegoro usai mengikuti rapat bersama yang menghadirkan segenap Agen LPG 3 Kg se-Kabupaten Bojonegoro.
"Pendataan ulang kebutuhan gas rumah tangga, usaha mikro ditambahkan dengan penggunaan petani sasaran pada musim tanam sehingga dapat dijadikan pedoman pengajuan alokasi pada kementerian ESDM," ungkap Sally saat dikonfirmasi blokBojonegoro.com, Sabtu (8/6/2024).
Ditambahkannya, hal itu dimaksudkan supaya ketersediaan pangkalan di setiap desa agar mudah didapatkan oleh masyarakat. Mengingat, ketetapan harga LPG sebagaimana Peraturan Gubernur Jawa Timur harga eceran sebesar Rp16.000, namun faktanya beredar di masyarakat dengan harga diatas eceran sampai Rp25.000.
"Pengawasan itu harus betul dilakukan, dan penegakan sanksi terhadap penjual yang menjual dengan harga diatas harga eceran yang ditetapkan," tandasnya lagi.
Dari data yang dikumpulkan Komisi B DPRD Kabupaten Bojonegoro, tahun 2024 ini kuota alokasi LPG 3 Kg Kabupaten Bojonegoro sebesar 40.800 metrik ton dengan serapan tiap bulan kurang lebih diangka 90% dari alokasi. Namun melonjak pada bulan April bersamaan dengan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Lonjakan kembali terjadi pada bulan Mei lalu dikarenakan serapan LPG subsidi 3 Kg di kalangan petani sasaran yang beralih dari penggunaan bahan bakar solar ke bahan bakar gas untuk disel pompa air.
Perubahan kebijakan peralihan penggunaan bahan bakar solar ke gas pada petani sasaran belum terpotret secara detail angkanya, sehingga pada saat masuk musim tanam angka kebutuhan LPG 3 kg meningkat tajam.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro Sukaemi menjelaskan, pertemuan lintas sektor tersebut sebagai kolaborasi dan sarana tambahan tentang manajemen pendistribusian, tata cara jadi agen sampai ke pangkalan.
"Bersinergi bagaimana caranya rumah tangga sampai usaha mikro, termasuk bidang pertanian terkafer kebutuhan LPG. Karena kami sudah melakukan pendekatan ke Pertamina dan berkirim surat untuk tambahan data," papar Sukaemi.
Pihaknya menyebutkan, setidaknya ada 1.344 jumlah pangkalan yang tersebar di desa yang ada di Kabupaten Bojonegoro pada awal Mei. Namun setelah dilakukan verifikasi oleh Pertamina, angka itu menurun dan setiap hari juga ada data masuk yang bertambah.
"Setelah verifikasi ada pengurangan karena ada yang tidak mampu menginput. Toko biasa juga bisa jadi pangkalan, Pertamina juga setuju asal dapat memenuhi syarat dan ketentuan bisa menghuhungi agen untuk diteruskan ke Pertamina. Jelas kami mendukung dan mempermudah perizinannya nanti," pungkasnya. [feb/mu]
Tag : Gas lpg, kelangkaan gas elpiji, tabung lpg 3 kg
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini