16:00 . Dihantui Longsor dan Banjir Bandang Saat Hujan, Ini Langkah Pemkab Bojonegoro   |   14:00 . Puncak Arus Balik di Bojonegoro, Begini Persiapan Polisi!   |   13:00 . Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Terjadi Selama Arus Balik Lebaran di Bojonegoro   |   14:00 . Arus Balik Lebaran, Ribuan Pemudik Tinggalkan Bojonegoro   |   13:00 . Situasi Arus Balik Lebaran di Perbatasan Bojonegoro-Ngawi   |   16:00 . Perspektif Siapa Pemenang Sejati dari Kemenangan ini?   |   15:00 . Menko PMK RI Prof Pratikno Halal bi Halal   |   12:00 . Program KUSUMO, Bupati Bojonegoro Berdialog Langsung di Rumah Warga   |   11:00 . Jalur Bojonegoro Padat Merayap   |   10:00 . Lebaran ke 2, Jalan Nasional di Bojonegoro Mulai Macet   |   09:00 . Banyak Atraksi Kesenian di Wisata Sambut Pemudik saat Libur Lebaran   |   18:00 . Dilengkapi Rambu Petunjuk Arah, Berikut Jalur Alternatif Hindari Macet Bojonegoro   |   17:00 . Evaluasi Rutin Program Prioritas 100 Hari Pemkab Bojonegoro   |   15:00 . Perdana, Bupati dan Wabup Bojonegoro Gelar Open House   |   12:00 . Cek Saat Mudik Lebaran, Layanan Dinas Damkarmat Bojonegoro Tetap Buka 24 Jam   |  
Sun, 06 April 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

#CeritaDesakKu

Desa Pejambon Pernah Dibuat Tempat Persembunyian Prajurit Majapahit

blokbojonegoro.com | Friday, 24 September 2021 18:00

Desa Pejambon Pernah Dibuat Tempat Persembunyian Prajurit Majapahit

Kontributor: Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Setiap desa dan daerah pasti memiliki asal usul atau sejarah terbentuknya daerah tersebut, meskipun entah benar atau tidak kejadian tersebut, tapi cerita itu bisa jadi turun temurun dari leluhur desa, seperti halnya Desa Pejambon yang berada di Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.

Kepala Desa Pejambon, Abd. Rokhman menceritakan, pada zaman dahulu kala setelah Kerajaan Majapahit dikalahkan oleh Kerajaan Demak pada tahun 1518, seluruh prajurit dari Majapahit yang tidak mau mengabdi sebagai prajurit kerajaan Majapahit era baru semua melarikan diri berlindung mencari keselamatan menyebar ke seluruh pelosok hutan di Jawa Timur.

"Salah satu tempat yang menjadi perlindungan adalah kampung yang terletak di wilayah Bojonegoro sebelah Timur yang sekarang menjadi desa dengan nama Desa Pejambon," ujarnya.

Singkat cerita ada seorang prajurit yang membawa anak dan istrinya mencari tempat aman dari kejaran prajurit Demak, mereka hidup rukun damai bertahun-tahun di wilayah kampung tersebut sampai prajurit itu meninggal dunia, agar tidak diketahui oleh warga yang lain kalau dia itu bekas prajurit majapahit, maka makamnya dirahasiakan tidak diberi nama pada petilasanya hanya ditulis huruf P dan diatas makam ditanami pohon Jabon.

Selang beberapa tahun kemudian ketika kerajaan majapahit sudah aman dan tenang seluruh wilayah penjuru Jawa Timur didatangi untuk dicari prajurit baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal untuk diajak kembali bergabung menjadi prajurit yang masih hidup dan yang sudah meninggal untuk diberi penghormatan oleh raja.

Sampailah prajurit dari majapahit itu di desa dimana ada seorang prajurit yang dimakamkan di desa itu, namun tidak ada catatan namanya hanya ada tulisan huruf P pada makamnya, dan pohon jabon di atasnya, "Untuk menghotmati prajurit tersebut maka desa yang ditempati makam tersebut diberi nama Desa Pejambon, sebagai wujud penghormatan terhadap prajurit tersebut," pungkas Kades Pejambon.

Desa Pejambon ini memiliki penduduk kurang lebih sekitar 2.136 jiwa, dan jarak tempuh Desa Pejambon ke Jantung Kota Bojonegoro berjarak kurang lebih 20 kilometer, Desa Wisata tersebut memiliki jargon sendiri yaitu, BESTARI (Bersih, Sehat, Tertata dan Rapi). [riz/mu]

Tag : sejarah desa pejambon bojonegoro, sejarah desa yang ada di bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat