06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pelantikan KADIN Bojonegoro 2021-2026

AA LANyalla Mahmud Mattalitti Ajak Pengusaha Cermati Dinamika Politik dan Ekonomi Global

blokbojonegoro.com | Wednesday, 27 October 2021 16:00

AA LANyalla Mahmud Mattalitti Ajak Pengusaha Cermati Dinamika Politik dan Ekonomi Global

Reporter: Uul Lyatin

blokBojonegoro.com - Hadir sebagai keynote speaker dalam Webinar Business Outlook 2022 ‘Peran Kadin dalam Menghadapi Dinamika Ekonomi dan Politik Global’,  Rabu (27/10/2021), Ketua DPD RI, AA LANyalla Mahmud Mattalitti, mengajak para pengusaha untuk membaca dan mencermati dinamika politik dan ekonomi global.

"Pengusaha tidak boleh kaget dengan pola perubahan besar dunia bisnis yang sangat cepat," ungkapnya dalam acara webinar yang merupakan rangkaian Pelantikan KADIN Bojonegoro 2021-2026 itu.

[Baca juga: Rangkaian Pelantikan, KADIN Bojoneoro Gelar Webinar dengan Tema Business Outlook 2022 ]

Menurutnya, banyak pelaku usaha tidak siap dengan perubahan yang terjadi. Maka kalau mau survive, ada satu prinsip yang harus dijalankan, yaitu adaptasi. Mulai hari ini, semua pengusaha harus mulai memikirkan roadmap adaptasi. Wajib selalu membaca dan mengikuti perkembangan pola bisnis dengan cermat. "Harus bisa melihat mana yang hanya sekedar tren singkat, dan mana yang akan menjadi pola baru,” tegasnya.

Dijelaskan LaNyalla, sejak tahun 2015, jauh sebelum terjadi Pandemi Covid, tren bisnis dan perekonomian global sebenarnya sudah berubah. Saat itu di Indonesia telah terjadi perubahan pola kerja, perubahan proses bisnis, perubahan etika kerja dan perubahan SOP dalam bekerja.

Perubahan demografi kelompok pekerja dan kemajuan teknologi menumbuhkan kelompok profesional baru yang disebut “Digital Nomad”. Kemudian istilah Virtual Office, Angelic Investor, Start Up, Unicorn dan lain sebagainya. Dimana bisnis tersebut lintas batas dan ruang karena perkembangan teknologi 5G.

“Istilah-istilah tersebut mungkin asing di telinga pebisnis model lama. Karena pebisnis lama atau investor di dunia fisik seperti saya masih berpedoman pada basis teritorial. Sehingga masih berkutat dengan istilah-istilah Tata Ruang dan Tata Wilayah, Kawasan Ekonomi Khusus, Kawasan 3T, ZEE, dan sejenisnya,” ujar Senator asal Jawa Timur itu.

LaNyalla menambahkan, dengan berkembangnya Digital Nomad, akibatnya landscape geopolitik juga berubah atas tuntutan perubahan aktivitas ekonomi, dari sanalah, tumbuh industri-industri baru yang valuasinya bisa lebih besar dari industri lama yang memiliki aset besar dan karyawan ribuan. Diikuti lahirnya beberapa industri dengan small team, tetapi sangat dihargai. Seperti industri kreatif perfilman dan animasi, konsultan riset, social media dan big data analisis, auditor, public relation, writer hingga web designer.  “Fenomena ini akan terus berkembang dan mengalami percepatan akibat revolusi teknologi,” sambungnya.

Selain mencermati perkembangan teknologi, LaNyalla juga mengingatkan soal bonus demografi di Indonesia yang puncaknya diprediksi pada tahun 2045. Dimana penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih banyak dibandingkan penduduk dengan usia yang tidak produktif.  Pertumbuhan penduduk usia produktif diprediksi akan mencapai 64 persen dari total penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa, angkatan kerja Indonesia akan mencapai 71 persen.

Saat bersamaan dunia juga berubah drastis. Penduduk dunia menjadi 9,45 miliar manusia. Output negara berkembang 71 persen dari total output dunia dengan Asia sebagai pendorong utama sebesar 54 persen. Perdagangan global diprediksi tumbuh 3,4 persen per tahun. Negara berkembang menjadi poros perdagangan dan investasi dunia dengan pertumbuhan 6 persen per tahun. Dominasi mata uang dunia bergeser dari dolar AS menjadi multi mata uang.

"Tren perubahan teknologi didominasi oleh teknologi informasi dan komunikasi, bioteknologi dan rekayasa genetik, smart technology, energi terbarukan, otomasi, serta artificial intelligence,” imbuh LaNyalla.

Tantangan yang harus dicermati pengusaha selanjutnya adalah ancaman pemanasan global juga semakin besar. Jika tidak diimbangi dengan langkah dan upaya yang konkrit, maka peningkatan suhu bumi akan mencapai 3 hingga 3,5 derajat celcius. Peta geopolitik juga mengalami perubahan, dengan meningkatnya peranan China dan kerentanan di kawasan Timur Tengah, serta meningkatnya kelas baru dan kelompok tertentu di Asia.

Pelaksanaan webinar di Pendopo Pemkab Bojonegoro. (Foto: blokBojonegoro.com/Uul Lyatin)



LaNyalla menegaskan bahwa untuk memberikan kemudahan bagi dunia usaha dalam membaca peluang dan tantangan, negara juga harus hadir. Karena menjaga iklim dunia usaha dan industri tidak bisa hanya diserahkan kepada KADIN.  Tidak bisa negara hanya memberi kemudahan berusaha, tanpa memberikan arahan dan pendampingan. Terutama bagi UMKM.

"Termasuk memberikan informasi yang jelas dan terukur tentang market size. Jangan dibiarkan atau malah pengusaha didorong untuk membuka sebanyak-banyaknya usaha yang sama, tetapi market size sudah terisi penuh,” katanya lagi.

Negara juga harus hadir untuk memastikan bahwa dominasi produk yang ada di market place bukan barang impor. Karena fakta hari ini, tegas Lanyalla, hampir semua market place yang ada, seperti Tokopedia, Sophie, Lazada, dan lainnya, 90 persen menjual barang impor. Penjualnya orang lokal, produknya impor. Ini tentu membuat prihatin, mengingat nilai transaksi belanja online kita, telah mencapai angka di kisaran 266 triliun rupiah.

"Dari angka itu, para penjual atau drop shipper di market place hanya mengambil margin dari harga jual sementara nilai tambah utamanya, ada pada produsen di luar negeri,” jelasnya.

Dengan perubahan dan situasi yang Dis-ruptif, menurut LaNyalla masih banyak yang harus dikerjakan dalam menyongsong masa depan dunia usaha dan dunia industri di Indonesia. Sehingga dalam beberapa kesempatan dirinya selalu mengungkapkan pentingnya membangun kekuatan dan kedaulatan di sektor-sektor strategis, terutama ketahanan Sektor Pangan.  Termasuk melakukan upaya sistematis untuk menjadikan Desa, sebagai wilayah terkecil, menjadi kekuatan ekonomi.

"Jangan sampai kita mengalami bencana demografi, dimana saat memasuki era ledakan jumlah penduduk usia produktif, lapangan pekerjaan tidak mampu untuk menyerap,” tutupnya.

Tag : AA LANyalla Mahmud Mattalitti, Ketua DPD RI, KADIN, bojonegoro, webinar



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat