21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |   14:00 . Wakil Wamen Komdigi Nezar Patria Lantik Pengurus AMSI Jatim 2024-2028   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Lembaga Krida Wira Gelar Pementasan Revisualisasi Oklik

blokbojonegoro.com | Monday, 22 November 2021 20:00

Lembaga Krida Wira Gelar Pementasan Revisualisasi Oklik Para pecinta seni Oklik berkreasi sesuai kreativitas mereka. (Foto: blokbojonegoro.com/Rizky Nur Diansyah)

 

Kontributor : Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Lembaga Krida Wira Kabupaten Bojonegoro melaksanakan tradisi Tulak Kala' (Tilak Bala') dengan cara menggelar Pementasan Oklik. Acara digelar di Kafe Semilir, jalan Lettu Suyitno, Desa Mulyoagung, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Senin (22/11/2021) malam.

Pegiat sekaligus pelaku dan pewaris kesenian Oklik generasi ketiga dari Desa Sobontoro, Kecamatan Balen, Darminto menjelaskan sejarah awal nama dan kesenian yang saat ini dipopulerkan di Kabupaten Bojonegoro.

Menurutnya, istilah Oklik atau Tongklik bermula saat terjadi masa pagebluk di zaman Belanda. Saat itu, banyak masyarakat yang terserang penyakit mematikan. Bahkan, dikatakan jika ada warga yang sakit saat pagi hari, maka sorenya sudah bisa dipastikan meninggal dunia.

"Ditambah banyak pencuri dan perampok, sehingga timbul kekhawatiran warga setempat akan meninggal," tuturnya.

Hingga akhirnya ada salah satu warga yang memutuskan untuk mencari "Srono" atau obat pagebluk dengan bertapa selama 1 bulan. Dari pertapaan, satu warga tersebut mendapatkan 6 jawaban untuk memutus berlangsungnya masa pagebluk.

"Jadi, Oklik merupakan salah satu cara untuk menolak bala'," Lanjut Darminto.

Lebih lanjut, Ketua Tim PPKD Bojonegoro, Didik Wahyudi, menyampaikan perkembangan hak paten kesenian Oklik. Di tahun ini harapannya, Oklik diresmikan hak paten milik Kabupaten Bojonegoro. Pihaknya juga telah melaksanakan rapat dengan Disbudpar yang mengupayakan pada tahun 2021 Oklik resmi menjadi hak paten milik Kota Ledre.

"Selain penampilan Oklik, acara pada malam hari ini juga akan dilaksanakan sarasehan terkait hak intelektual Oklik," ungkap Didik.

Pada acara kesenian ini, setidaknya ada tiga Peserta yang menampilkan Oklik dengan ciri khas masing-masing. Mereka membawa lagu-lagu Jawa dengan diiringi alat Oklik.

"Dan salah satu peserta juga tadi ada yang membawakan lagu ciptaan Bupati Perempuan Pertama Bojonegoro, yang baru saja rilis beberapa minggu lalu, yaitu, 'Nglenyer'," pungkasnya. [riz/lis]

 

Tag : Budaya, Oklik, pentas, seni



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat