Buktikan Bojonegoro Sebagai Karsyan Era Majapahit, Pemkab Gelar FGD Sejarah
blokbojonegoro.com | Tuesday, 30 November 2021 10:00
Bupati Anna hadir secara virtual pada FGD Sejarah Bojonegoro. (Foto: Humas Pemkab untuk blokBojonegoro.com)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Focus Group Discussion (FGD) hasil penelitian sejarah Peradaban Majapahit di Bojonegoro. Acara yang digelar di Lantai 6 Gedung Pemkab Bojonegoro ini bertujuan menunjukkan posisi strategis Bojonegoro di masa kerajaan Majapahit.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah, menyampaikan sejarah Bojonegoro ini sangat penting tidak hanya melihat Bojonegoro di masa lampau. Akan tetapi juga penting untuk menentukan kebijakan atau regulasi yang akan digunakan oleh Pemkab.
"Bojonegoro itu menyumbang 30% minyak nasional. Nah minyak ini kan asal usulnya dari fosil. Artinya Bojonegoro memilki sejarah panjang," tegas Bupati Anna.
Lanjut, Bupati juga sangat mendukung dengan adanya penelitian-penelitian sejarah di Bojonegoro. Diantaranya, terkait situs Bedander yang merupakan wilayah di Bojonegoro, serta temuan-temuan artefak.
"Adanya sejarah ini bisa menentukan langkah pemkab untuk membuat kebijakan di kemudian hari. Termasuk untuk pelestarian cagar budaya," ucap Bupati.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Indonesia, Prof Dr Agus Aris Munandar, mengatakan Kabupaten Bojonegoro merupakan satu dari 7 karysan masa Majapahit. Karsyan sendiri merupakan tempat bermukimnya para raja yang jauh dari pusat keramaian.
Menurut Prof Agus, ada tujuh tempat karsyan, yang salah satunya bisa jadi ada di Bojonegoro. Ini sejalan dengan apa yang ditulis di Nagarakratagama, di mana Raya Jayanegara mengungsi ke Bedander saat pemberontakan Ra Kuti. Sangat mungkin Bedander itu Bojonegoro, yang saat ini merupakan sebuah nama Kecamatan Dander.
Beberapa bukti yang menunjukkan Bojonegoro sebagai salah satu karysan, diantaranya banyak talam-talam besar dan kapuradani. "Bojonegoro merupakan wilayah karsyan Dandhara (Sumpud). Tiap karsyan itu ada sumber air dan juga gua, bahkan di Dander juga terdapat sumber mata air Grogolan," papar Prof Agus.
Selain itu, ia juga menyampaikan terkait hasil penelitian dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur tentang situs Wotanngare yang banyak menyimpan benda-benda purbakala.
"Wotangare sendiri merupakan sebuah daerah tempat petilasan Angling Dharma di Desa Wotangare, Kecamatan Kalitidu. FGD ini sendiri juga dihadiri oleh Kepala Disbudpar Bojonegoro, para guru sejarah, hingga peserta dari berbagai perguruan tinggi serta masyarakat umum," pungkasnya. [liz/ito]
Tag : majapahit, bojonegoro, sejarah, ui, fgd, angling dharma
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini