Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kolaborasi Menjadi Solusi untuk Penanggulangan Stunting di Bojonegoro

blokbojonegoro.com | Thursday, 16 December 2021 19:00

Kolaborasi Menjadi Solusi untuk Penanggulangan Stunting di Bojonegoro Seminar Kolaborasi Penanggulangan Stunting. (Foto: PC Fatayat NU untuk blokBojonegoro.com)

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Stunting merupakan hal yang saat ini sedang ditangani serius oleh Presiden RI, Joko Widodo, tak terkecuali Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro yang merupakan Daerah Lokus stunting.

Karenanya ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan PC Fatayat NU Bojonegoro turut serta mengambil peran dalam penanggulangan stunting dengan menggelar seminar Kolaborasi Penanggulangan stunting bersama Dinas Kesehatan, Dinas Pemuda Dan Olah Raga, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AKB), dan Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro selaku narasumber offline di Omah Inspirasi dan online melalui live streaming dan zoom meeting pada Kamis (16/12/2021).

Dalam sambutannya Ketua PC Fatayat NU Bojonegoro, Dr Hj. Ifa Khoiria Ningrum menyampaikan bahwa program penanggulangan stunting melalui Posyandu Remaja ini merupakan program lanjutan dari penelitian stunting yang sudah dilakukan oleh PC Fatayat NU bersama EMCL tahun 2020.

"Fatayat selalu siap berkhidmat dan memberi manfaat kepada masyarakat," ungkap wanita yang akrab dipanggil sahabati Ifa ini dengan penuh semangat.

External affairs manager EMCL, Ichwan Arifin menuturkan, persoalan stunting itu bukan persoalan yang bisa dicari pemecahannya saat ini, melainkan dalam jangka panjang. Masing masing harus berperan sesuai kapasitasnya untuk bekerja sama menanggulangi stunting yang hasilnya bisa kita rasakan beberapa tahun yang akan datang.

"ExxonMobil Cepu Limited ada untuk memberikan kontribusi kepada pemerintah, bukan hanya dalam sektor ketersediaan migas, melainkan juga untuk terwujudnya masyarakat yang lebih maju, berdaya dan sejahtera yang tentunya membutuhkan kolaborasi dan sinergi dari semua pihak baik Pemerintah Daerah maupun organisasi kemasyarakatan seperti Fatayat dan juga perusahaan yang ada di Bojonegoro ini.

"Jika semua berkolaborasi maka penanganan stunting ini akan menjadi lebih mudah dan berhasil," ungkap aktifis dan jurnalis ini di akhir sambutannya.

Komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Mochlasin Afan dalam materinya menyampaikan bahwa penanganan stunting ini merupakan hal yang utama di komisi C, karenanya ke depan akan bersama sama merumuskan perda pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Bojonegoro.

Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga, Amir Syahid, menjelaskan bahwa sumberdaya manusia didukung dengan regulasi dan penganggaran akan mampu menanggulangi stunting.

Pria berkacamata ini juga menuturkan bahwa anak yang terlanjur stunting, maka solusinya adalah dengan melakukan aktifitas fisik serta asupan gizi yang seimbang selama masa pertumbuhan, yang akan mampu memicu pertumbuhan mereka sehingga anak bisa lambat laun keluar dari kondisi stunting.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, dr. Ani Pujiningrum dalam materinya berharap posyandu remaja bisa berjalan dengan maksimal, agar para remaja ini bisa memahami penyebab stunting, sehingga bisa melakukan pencegahan sejak dini.

Perempuan yang enerjik ini juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada PC Fatayat NU, yang sudah memberikan semangat baru untuk posyandu remaja di Kabupaten Bojonegoro agar bisa kembali eksis setelah mati suri selama pandemi.

Sementara itu Supardi selaku Kabid Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera juga menekankan tentang pencegahan pernikahan dini atau pernikahan anak yang juga menjadi salah satu penyebab stunting.

Kegiatan seminar ini diakhiri dengan serah terima keberlanjutan program dari PC Fatayat NU Bojonegoro kepada Puskesmas Kalitidu dan Puskesmas Wisma Indah, yang dihadiri langsung oleh Bapak dr Agus Gunawan, M.Kes selaku kepala Puskesmas Kalitidu dan juga dr. Fifin Erliana selaku Kepala Puskesmas Wisma Indah.

Diharapkan, Posyandu Remaja di Desa Kauman Kecamatan Bojonegoro dan Desa Panjunan kecamatan Kalitidu ini lestari dan bisa menginspirasi desa desa lain di Kabupaten Bojonegoro untuk bersama sama melakukan pencegahan stunting sejak dini melalui kegiatan posyandu remaja.

"Sehingga akan terwujud generasi yang sehat bebas stunting," pungkasnya. [liz/ito]

 

Tag : Seminar, kolaborasi, stunting, emcl



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.