Getuk Legendaris Mak Yah, Pertahankan Cita Rasa Turun-Temurun
blokbojonegoro.com | Tuesday, 17 May 2022 15:00
Getuk Mak Yah. (Lizza/blokbokonegoro)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Jajanan tradisional memang memiliki tempat tersendiri di hati. Cita rasanya yang khas dapat mengingatkan kita pada kenangan masa kecil dan membuat kita bernostalgia.
Ada banyak jenis dari jajanan tradisional, salah satunya adalah getuk. Getuk sendiri merupakan makanan yang terbuat dari singkong/ketela pohon. Kuliner ini menjadi makanan khas kebanggaan masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Pada umumnya, getuk memiliki rasa manis dan gurih. Kuliner tradisional ini pun disukai berbagai kalangan mulai dari kalangan baik kawula muda, petani, pedagang hingga para pejabat.
Di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, atau persis di utara Jembatan Kaliketek ada bangunan semi permanen yang terbuat dari tembok bata dan kayu. Bangunan bertuliskan Getuk Mak Yah lengkap berisikan beragam menu andalan.
Pemilik sekaligus penerus Getuk Legendaris Mak Yah, Kemi menuturkan, Getuk Mak Yah sudah ada sejak tahun 1980-an. Mulanya merupakan usaha dari sang Ibu atau akrab disapa Mak Yah. Dua tahun sejak kepergian Mak Yah, usaha getuk tersebut kemudian diwariskan kepada anak-anaknya, agar tetap eksis.
"Turun-temurun, kebetulan saya anak nomor empat. Dan sudah dua tahun mewarisi usaha Getuk Mak Yah di sekitar Desa Banjarsari," ungkap Kemi.
Meski usaha turun-temurun, namun Kemi beserta keluarganya tetap mempertahankan cita rasa getuk Mak Yah, yang telah memberikannya nama selama kuliner tradisional ini berdiri di Bojonegoro.
"Kalau kata pembeli yang bikin beda tekstur getuk yang lembut dan bumbunya pedas gurih. Kami berupaya terus mempertahankan cita rasa, meskipun usaha ini turun-temurun," ucap pria asal Banjarsari ini.
Warung Getuk Mak Yah buka setiap pagi hingga sore ini, untuk memenuhi permintaan konsumen yang datang. Dalam sehari, Kemi mampu memproduksi sebanyak 1 sak getuk berbahan dasar ketela, 2 kilogram ketan serta 1/2 kilogram bumbu kacang pendamping getuk.
"Kami juga menerima pemesanan getuk dalam bentuk loyang seharga Rp130.000, untuk harga getuk dan ketan satu porsi Rp2.500. Kalau getuk campur ketan harganya Rp5.000 satu porsi," imbuh dia.
Tak kalah menarik, selain menyediakan kuliner tradisional Legendaris berupa getuk dan ketan di Warung Getuk Mak Yah juga menyediakan beragam menu, di antaranya kare ayam, kopi, es teh hingga aneka gorengan dengan harga cukup terjangkau.
"Kami juga menyediakan menu lain untuk pelanggan selain getuk dan ketan yang menjadi andalan. Harapannya kuliner legendaris tradisional ini terus dikenal sepanjang zaman," pungkasnya. [liz/lis]
Tag : Getuk, Mak yah, legenda, rasa, khas
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini