21:00 . Belalang Halal Dimakan, Tapi Waspada Jenis 1 Ini   |   19:00 . Duta Kepemudaan Jawa Timur Batch 3 Lakukan Advokasi di Panti Asuhan Karya Binangun Mandiri   |   18:00 . Barata Sang Kreator Positif ke Persebaya?   |   15:00 . Inilah Belalang Setan, Ciri-Ciri dan Jauhi   |   14:00 . Dua Warga Bojonegoro Meninggal, Diduga Akibat Makan Belalang Setan   |   12:00 . Diduga Diretas, Website Disperinaker Bojonegoro Promosikan Judi Online   |   10:00 . Tanamkan Literasi Digital Sejak SD, Mahasiswa Unugiri Adakan Pelatihan Desain Grafis   |   08:00 . Kembangkan Potensi Lokal Desa Mediyunan, Mahasiswa Unugiri Dampingi Rumah Produksi Sari Kedelai Milik Warga   |   15:00 . 4.006 Peserta Rebutan 2.021 Formasi CPNS Kemenag   |   14:00 . 2.021 Formasi CPNS Kemenag, 4.006 Peserta Bertarung   |   13:00 . 4 Napi Lapas Bojonegoro Terima Remisi Khusus Natal 2024   |   12:00 . Slamet Nurcahyo, Kembali ke Laskar Angling Dharma   |   10:00 . Korban ke 2 Akhirnya Ditemukan di Waduk Pacal   |   09:00 . Alhamdulillah...! Bengawan Solo Surut   |   08:00 . Rumah Warga Semambung Kanor Dekat Bengawan Solo   |  
Fri, 27 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Getuk Legendaris Mak Yah, Pertahankan Cita Rasa Turun-Temurun

blokbojonegoro.com | Tuesday, 17 May 2022 15:00

Getuk Legendaris Mak Yah, Pertahankan Cita Rasa Turun-Temurun Getuk Mak Yah. (Lizza/blokbokonegoro)

 

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Jajanan tradisional memang memiliki tempat tersendiri di hati. Cita rasanya yang khas dapat mengingatkan kita pada kenangan masa kecil dan membuat kita bernostalgia. 

Ada banyak jenis dari jajanan tradisional, salah satunya adalah getuk. Getuk sendiri merupakan makanan yang terbuat dari singkong/ketela pohon. Kuliner ini menjadi makanan khas kebanggaan masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah. 

Pada umumnya, getuk memiliki rasa manis dan gurih. Kuliner tradisional ini pun disukai berbagai kalangan mulai dari kalangan baik kawula muda, petani, pedagang hingga para pejabat.

Di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, atau persis di utara Jembatan Kaliketek ada bangunan semi permanen yang terbuat dari tembok bata dan kayu. Bangunan bertuliskan Getuk Mak Yah lengkap berisikan beragam menu andalan. 

Pemilik sekaligus penerus Getuk Legendaris Mak Yah, Kemi menuturkan, Getuk Mak Yah sudah ada sejak tahun 1980-an. Mulanya merupakan usaha dari sang Ibu atau akrab disapa Mak Yah. Dua tahun sejak kepergian Mak Yah, usaha getuk tersebut kemudian diwariskan kepada anak-anaknya, agar tetap eksis. 

"Turun-temurun, kebetulan saya anak nomor empat. Dan sudah dua tahun mewarisi usaha Getuk Mak Yah di sekitar Desa Banjarsari," ungkap Kemi. 

Meski usaha turun-temurun, namun Kemi beserta keluarganya tetap mempertahankan cita rasa getuk Mak Yah, yang telah memberikannya nama selama kuliner tradisional ini berdiri di Bojonegoro. 

"Kalau kata pembeli yang bikin beda tekstur getuk yang lembut dan bumbunya pedas gurih. Kami berupaya terus mempertahankan cita rasa, meskipun usaha ini turun-temurun," ucap pria asal Banjarsari ini.

Warung Getuk Mak Yah buka setiap pagi hingga sore ini, untuk memenuhi permintaan konsumen yang datang. Dalam sehari, Kemi mampu memproduksi sebanyak 1 sak getuk berbahan dasar ketela, 2 kilogram ketan serta 1/2 kilogram bumbu kacang pendamping getuk. 

"Kami juga menerima pemesanan getuk dalam bentuk loyang seharga Rp130.000, untuk harga getuk dan ketan satu porsi Rp2.500. Kalau getuk campur ketan harganya Rp5.000 satu porsi," imbuh dia. 

Tak kalah menarik, selain menyediakan kuliner tradisional Legendaris berupa getuk dan ketan di Warung Getuk Mak Yah juga menyediakan beragam menu, di antaranya kare ayam, kopi, es teh hingga aneka gorengan dengan harga cukup terjangkau. 

"Kami juga menyediakan menu lain untuk pelanggan selain getuk dan ketan yang menjadi andalan. Harapannya kuliner legendaris tradisional ini terus dikenal sepanjang zaman," pungkasnya. [liz/lis]

 

 

 

Tag : Getuk, Mak yah, legenda, rasa, khas



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat