19:00 . Diduga Tak Netral, PMII Bojonegoro Minta Ketua Bawaslu Mundur   |   17:00 . Beredar Foto Ketua Bawaslu Bojonegoro Berkaos PDI-P, Benarkah?   |   16:00 . Kembangkan Potensi, PEP Sukowati Gelar Pelatihan Pengolahan Herbal   |   15:00 . 5 Tersangka Korupsi Mobil Siaga Bojonegoro Segera Disidang   |   06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |  
Sat, 23 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

BRI Fellowship Journalism 2023

Pecah Dihantam Pandemi, Wisata Edukasi Gerabah Malo Bangkit Lagi

blokbojonegoro.com | Friday, 26 May 2023 13:00

Pecah Dihantam Pandemi, Wisata Edukasi Gerabah Malo Bangkit Lagi

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Kecamatan Malo secara geografis terletak di Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur, tak hanya terkenal akan Wisata Religi Wali Kidangan dan Air Terjun Kedung Peti. Namun juga terkenal akan julukan Wisata Edukasi Gerabah (WEG) yang berada di kawasan Desa Rendeng.

Wisata Edukasi Gerabah berdiri sejak tahun 2015 diinisiasi oleh Karang Taruna Satria Muda di bawah naungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karya Mulya Desa Rendeng.

Gerabah Kerajinan Turun-Temurun Tingkatkan Potensi Desa

Memiliki produk kerajinan unggulan yang telah ada sejak turun-temurun. Sehingga berpotensi membantu bangkitnya ekonomi di Kabupaten Bojonegoro.

Gerabah mulai diproduksi sejak zaman nenek moyang, karena tekstur tanah di Malo yang memang pegunungan dan terletak di bantaran Sungai Bengawan Solo.

"Dulu bentuk gerabah hewan, namun seiring dengan perkembangan zaman, Karang Taruna Desa mulai mengembangkan menjadi bentuk yang modern, seperti animasi kartun dan buah," ungkap Puji Astutik salah satu perajin gerabah.

Untuk bahan baku pembuatan gerabah menurutnya ada 2 jenis, berupa tanah putih yang digunakan untuk membuat gerabah rumah tangga dan diperoleh dari pegunungan, serta tanah hitam digunakan membuat gerabah rumah tangga dan diperoleh dari bantaran sungai Bengawan Solo.

Proses pembuatan tanah di potong-potong menjadi bagian kecil, kemudian di keringkan. Tanah yang sudah kering lalu direndam air hingga menjadi seperti bubur dan dibiarkan agak keras.

"Tanah tersebut dihaluskan dengan menggunakan alat berupa moleh yang bisa diinjak-injak. Setelah itu dikeringkan dan dibakar, lalu dihias atau dicat," tutur Puji.

Produk gerabah sendiri dapat berupa celengan karakter kartun maupun hewan. Dan gerabah alat rumah tangga seperti cobek, wajan maupun gentong dan asbak rokok.

"Gerabah di kelola oleh pengrajin di Desa Rendeng, kemudian dijual lewat pengepul maupun dipasarkan oleh BUMDes di lapak WEG, dengan harga mulai dari Rp5.000 hingga Rp100.000,"
ucapnya.

Tawarkan Wisata Edukasi

Menariknya selain terkenal sebagai sentra perajin gerabah, desa tersebut juga menawarkan wisata edukasi proses produksi gerabah. Dimana pengunjung yang datang diajak langsung melakukan produksi gerabah. Tak tanggung-tanggung pengunjung yang datang pun dari berbagai kota bahkan luar provinsi.

"Dari BUMDes juga siap sedia mengajarkan proses pembuatan gerabah di lokasi. Terkadang saat weekend banyak rombongan anak sekolah, komunitas dan keluarga yang penasaran dengan pembuatan. Kita ajak eksekusi langsung dengan tanah dan melukis," imbuhnya.

Kembang Kempis Saat Pandemi Covid-19

Saat terjadi Covid-19, produksi gerabah sempat mengalami kembang kempis, menurutnya kala itu produksi tidak mengalami kesulitan. Akan tetapi dalam pemasaran/penjualan terkena hambatan atau kesulitan.

"Saat itu WEG tutup total, karena tidak ada pengunjung sama sekali. Untuk menyiasati tetap menerima pemesanan souvenir," bebernya.

Selain itu, pihaknya juga gencar melakukan promosi melalui sosial media. Seperti instagram, facebook dan penjualan melalui marketplace seperti shopee.

"Menyediakan hand sanitizer, tempat cuci tangan para pengunjung. Pengadaan sejumlah fasilitas seperti area parkir, lokasi swafoto dan area food court," tambah wanita asal rendeng.


Bangkit dan Mulai Bergabung Bersama CSR Bank Plat Merah di Indonesia

Lalu di tahun 2021, beberapa perajin gerabah mulai bergabung dengan CSR Bank Plat Merah di Indonesia. Dari sinergi dan kolaborasi tersebut rupanya menemukan beberapa manfaat untuk pengembangan usaha.

Mulai dari desa brillian, program BRI menanam hingga modal usaha yang dibutuhkan untuk perkembangan UMKM di daerah.

"Kemudian kami juga dikenalkan marketplace milik BRI yaitu pasar.id, hingga belanja online. Juga pembayaran dengan cashless, sehingga WEG dapat dikenal luas oleh masyarakat dan bangkit," ulasnya.

Terpisah, Kepala Unit BRI Kalitidu, Nurhadi menambahkan di wilayah binaan BRI Unit Kalitidu terdapat 2 Kecamatan. Yaitu Kalitidu sebanyak 18 desa dan Malo sebanyak 20 desa.

"Wilayah Malo termasuk desa rendeng yang merupakan penghasil gerabah di Bojonegoro. Perajin tersebut sebagian binaan BRI Unit Kalitidu, menarik dan bisa mengangkat perekonomian warga melalui potensi yang ada," pungkas Nurhadi. [liz/mu]

 

Tag : wisata bojonegoro, wisata malo, wisata gerabah, gerabah bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat