Cerita Warkop PETHUK Bagi Penikmat Kopi Original
blokbojonegoro.com | Wednesday, 20 September 2023 17:00
Kontributor: Sahdan
blokbojonegoro.com - Warga Desa Kedungadem, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro, Cak Dim, pemilik Warkop PETHUK, membagikan kisah unik tentang warung kopinya yang khas. Ia menjelaskan bahwa perbedaan utama Warkop PETHUK dengan warung kopi lainnya adalah penggunaan bubuk kopi asli tanpa campuran apa pun, serta metode penggorengan menggunakan kayu, menjadikan rasa kopi tetap otentik untuk para penikmatnya.
Filosofi yang melandasi Warkop PETHUK adalah menjadi tempat berkumpulnya tidak hanya penikmat kopi, tetapi juga sahabat, rekan bisnis, saudara, dan bahkan tempat inspirasi, berkat keberadaan banyak pohon bonsai di dalamnya.
Kopi Coklat yang terkenal di kalangan masyarakat setempat adalah berasal dari Lampung dan dijaga murni tanpa campuran. Selain itu, Warkop PETHUK juga dikenal dengan kopi Robusta yang memiliki rasa agak kecut dengan sedikit nuansa asam. Cak Dim, sang pemilik, rutin menggoreng bubuk kopi sebanyak 1-2 kilogram setiap dua hari, dan menjualnya dengan harga pergelas atau cangkir seharga Rp4000. Warung ini buka dari pagi hingga sore setiap hari.
Cak Dim menegaskan, penjualan kopi ini telah berlangsung bertahun-tahun, dan kami selalu menjaga agar bubuk kopi tetap murni tanpa campuran apa pun. Karena sebagai penikmat kopi, kami tahu bagaimana membedakan rasa masing-masing kopi.
Dalam percakapan terpisah, Suyanto, seorang pelanggan setia, mengungkapkan kebiasaannya yang tak tergantikan. "Setiap pagi sebelum memulai aktivitas, saya harus minum satu gelas kopi dari Warkop PETHUK. Tanpa kopi, saya tidak bisa bekerja karena sudah sangat kecanduan," ungkap Suyanto yang berusia 60 tahun. Ia menekankan pentingnya kopi dari Warkop PETHUK dalam memulai hari.
Demikianlah kisah unik dari Warkop PETHUK yang menjadi tempat bagi para penikmat kopi asli dan tempat berkumpul yang penuh inspirasi di Kabupaten Bojonegoro. [sah/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini