22:00 . Pramuka Bojonegoro dan Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa   |   21:00 . Salami 72 Anggota Paskibraka   |   20:00 . Mas Bupati Bojonegoro Pantau Terus GAYATRI   |   19:00 . Bupati Bojonegoro Ingin Menginap di Sekar   |   18:00 . 72 Paskibraka Resmi Dikukuhkan untuk HUT RI KE-80   |   17:00 . 8 Ribu Pelajar Manfaatkan Apel Gratis, Dishub Bojonegoro Tambah 3 Rute   |   16:00 . Doa dan Dzikir Langsung dan Online 80 Titik Oleh Kemenag Bojonegoro   |   15:00 . Angka Diska Tinggi, Status Kabupaten Layak Anak Bojonegoro Perlu Evaluasi   |   14:00 . Doa dan Dzikir Bersama Digelar di 80 Titik, Kemenag Bojonegoro Peringati HUT ke-80 RI   |   13:00 . Yayasan Walisonggo An-Nadiyah Peringati Hari Pramuka dengan Semangat Kebangsaan   |   12:00 . Menembus Sunyi Selatan Bojonegoro: TMMD ke-125 dan Harapan yang Mulai Terbuka   |   11:00 . Bantu Kendalikan Hama Jagung di Nglampin Bojonegoro   |   10:00 . Jejak Mohammad Yasin, Putra Daerah yang Ikut Pelopori Lahirnya Udeng Batik Samin   |   09:00 . Hati-Hati ya Bunda, Jajan Viral untuk Kesehatan Anak   |   08:00 . Bina Kader Posyandu, Pemkab Bojonegoro Sinergi dengan TMMD Gelar Bimtek 6 Bidang SPM   |  
Fri, 15 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Harga Kedelai Mahal Penjual Tempe Mengeluh

blokbojonegoro.com | Tuesday, 24 October 2023 15:00

Harga Kedelai Mahal Penjual Tempe Mengeluh

Kontributor: Sahdan

blokBojonegoro.com- Penjual Tempe di Kecamatan Kedungadem Mengeluhkan harga kedelai yang mahal. Hal ini sebagaimana dirasakan Mujianto, penjual tempe asal Desa Mlideg RT 05/ RW 02, sehingga dia menyiasati mahalnya bahan baku dengan memperkecil ukuran.

Menurut Mujianto harga beli Kedalai per kilogram akhir-akhir ini mencapai Rp11.300-12.000. Dari harga bahan segitu, Mujianto biasa menjual tempe mulai Rp1.000 hingga ukuran paling gede harga Rp4.000.

"Saya biasa memproduksi sekitar 20 Kg per hari. Mahalnya harga beli bahan baku seperti kedelai ini makanya harus mutar otak, solusinya ya memperkecil ukuran," ujarnya.

Ditambahkan Anto panggilan akrabnya, untung yang didapatkan dalam 1 kilogram kedelai tidak lebih dari Rp3.000-4.000. Meskipun begitu tetap produksi karena usaha rutinitas keluarga cumak produksi tempe dan sudah memiliki pelanggan yang sangat banyak.

"Keluarga kami memulai usaha tempe sejak tahun 2007, sehingga kalau dihitung sampai hari ini kurang lebih sudah 16 tahun.

Terbilang sudah lama dan hampir seluruh warga Desa Mlideg mengetahui dan warung-warung sudah berlangganan," kisahnya. 

Sementara itu imbuh Mujianto setiap hari berkeliling kampung mulai pagi sekitar pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00.

"Berjualan tempe pagi hingga siang hari, pulang langsung membantu orang tua untuk membuat tempe, kegiatan seperti menjadi rutinitas keluarga kami setiap hari," tutup pria kelahiran tahun 1985 yang masih terbilang usia sangat produktif dan memiliki semangat yang tinggi ini. [sah/lis]

Tag : Tempe, penjual



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat