08:00 . Dibonceng, Balita Meninggal Usai Tabrak Truk Parkir di Pinggir Jalan Raya Balen   |   20:00 . Kisah Pemuda Bojonegoro Terima Beasiswa LPDP Double Degree di Malaysia   |   19:00 . Kecewanya Warga Tak Jadi Dapat Listrik Gratis, Begini Penjelasan Pemdes   |   18:00 . Bantai PSIW 5-0, Persibo Melenggang Ke 32 Besar Liga 3 Nasional   |   16:00 . Bukan Masalah Asmara, Ini Motif Pelaku Pembacokan di Kamar Hotel Bojonegoro   |   14:00 . Ibu Dua Anak Diduga Pelaku Pembacokan Tertangkap di Grobogan Jateng   |   10:00 . Horeee....! PNS Pemkab Bojonegoro Bisa Lanjut Kuliah S2 dan S3 Gratis   |   09:00 . Korupsi Uang Pembangunan Jalan, Empat Kades di Bojonegoro Ditetapkan Tersangka   |   17:00 . Kesaksian Resepsionis Hotel saat Kejadian Pembacokan   |   16:00 . Pimpin Upacara Pembukaan TMMD, PJ Bupati Apresiasi Pelaksanaan Program   |   15:00 . Usai Bacok Korban, Pelaku Kabur Bersama Dua Anaknya   |   14:00 . Korban Disewa Pelaku Ibu Dua Anak Sejak 25 April   |   13:00 . Polisi: Korban Selamat, Identitas Masih Didalami   |   12:00 . Tragedi Berdarah, Perempuan Bacok Laki-Laki di Kamar Hotel Jalan Dewi Sartika Bojonegoro   |   11:00 . Pekik Takbir dan Free Free Palestina Bergema di Jalan Setyabudi Bojonegoro   |  
Fri, 10 May 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Langkah Cepat Dinas Kesehatan Tangani Kasus Chikungunya

blokbojonegoro.com | Tuesday, 19 December 2023 11:00

Langkah Cepat Dinas Kesehatan Tangani Kasus Chikungunya

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro gerak cepat menangani temuan kasus adanya beberapa warga di Desa Sukosewu Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro yang mengalami kelumpuhan. Pasalnya dimungkinkan adanya kasus tersebut disebabkan Chikungunya melalui gigitan nyamuk.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Bojonegoro, drg. Fajar Respati mengungkapkan, Dinas Kesehatan kesehatan kabupaten Bojonegoro sudah menurunkan tim untuk menyikapi serius laporan keluhan lumpuhnya sejumlah warga Desa Sukosewu. Tim yang terdiri dari petugas zoonosis Dinkes, Puskesmas dan bidan desa setempat.

"Petugas melakukan penyelidikan epidemiologi dan pemeriksaan RTD (rapid test diagnostik) chikungunya terhadap beberapa warga, termasuk warga di sekitar penderita yang mengeluh mengalami gejala nyeri sendi," ungkapnya.

Menurutnya, bagi warga yang mengeluhkan gejala telah diperiksa dan diberikan pengobatan yang dibutuhkan. Selain itu tim tersebut juga memberikan penyuluhan kepada warga masyarakat dan memeriksa ulang tempat-tempat yang diduga menjadi tempat perindukan (sarang nyamuk). Sebagai upaya pencegahan dilakukan abatisasi (pemberian abate) dan untuk pencegahan penyebaran yang lebih luas akan dilakukan penyemprotan (fogging) di wilayah tersebut.

Dijelaskan dokter Fajar, Chikungunya merupakan infeksi virus yang menimbulkan demam secara tiba-tiba dan nyeri sendi yang parah. Penyakit ini disebabkan Virus Alphavirus, yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi, nyamuk yang sama seperti penyebab demam berdarah yaitu Aedes Aegypti atau Aedes Albapictus.

"Pada umumnya nyamuk ini menggigit di siang dan malam hari. Virus chikungunya hanya menular melalui nyamuk dan tidak menyebar secara langsung antar manusia," jelas dokter Fajar.

Selain itu lanjut Dokter Fajar, Chikungunya dapat menyerang siapa saja, namun resiko lebih tinggi pada bayi baru lahir, orang usia 65 tahun ke atas, dan orang dengan kondisi medis seperti hipertensi, diabetes dan penyakit jantung. Pada beberapa kasus, chikungunya tidak menimbulkan gejala apapun, tetapi kebanyakan penderita mengalami gejala yang timbul dalam 3 sampai 7 hari setelah tergigit oleh nyamuk pembawa virus.

"Gejala yang timbul biasanya adalah demam hingga 39 derajat Celcius, nyeri otot dan sendi, nyeri tulang, sendi bengkak, sakit kepala, lemas dan mual. Pada umumnya gejala akan membaik dalam seminggu, meskipun pada beberapa penderita nyeri sendi bisa lebih dari satu minggu," paparnya.

Sehingga Dokter Fajar menghimbau, pencegahan penyakit chikungunya dapat dilakukan dengan menurunkan resiko terkena gigitan nyamuk, salah satunya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), yaitu dengan menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penyimpanan air, mendaur ulang atau mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. Selain itu bisa juga penaburan bubuk Abate pada tempat penampungan air atau dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

"Diharapkan warga secara aktif menjaga kebersihan melakukan PSN 3M plus dengan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (1R1J), sehingga tidak ada tempat yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk terutama yang bisa menyebarkan penyakit seperti chikungunya, demam berdarah ataupun malaria," pungkas dokter Fajar. [zid/mu]

 

Tag : Dinkes bojonegoro, nyamuk cikungunya



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat