Pemuda Ngasem Kembagkan Pupuk Organik untuk Pertanian
blokbojonegoro.com | Tuesday, 23 March 2021 18:00
Reporter: Herman Bagus
blokBojonegoro.com - Pupuk kompos atau pupuk padat organik memang tidak sepopuler pupuk kimia yang beredar di pasaran. Permasalahan yang sering terjadi adalah minimnya warga yang memanfaatkan dengan benar pupuk organik dari kotoran hewan ternak.
Para petani lebih tertarik menggunakan pupuk kimia karena dirasa lebih praktis dan mudah didapat. Berbeda halnya dengan pupuk padat yang perlu waktu dan tenaga untuk membuatnya, belum lagi sugesti yang mengatakan bahwa pupuk kimia memiliki dampak lebih baik dari pada pupuk organik.
Padahal sebenarnya pupuk organik mempunyai kualitas yang tidak kalah dalam hal pemberian nutrisi pada tanah dan tumbuhan. Hanya saja reaksi yang ditimbulkan pupuk organik memang lebih lambat dari pada pupuk kimia.
Pemuda asal Kecamatan Ngasem, Ahmad Arif (33) warga Desa Setren, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro berhasil melakukan berbagai inovasi, salah satunya membuat fermentasi pupuk kandang dari kotoran sapi.
"Dengan alat sederhana, alhamdulilah saya bisa membuat biogas, walaupun kapasitasnya masih sedikit," ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Dia menjelaskan, media tanam ini dihasilkan dari kotoran sapi, ini sebelumnya ditampung dalam wadah yang tertutup kemudian difermentasi selama kurang lebih 14 hari.
"Kotoran sapi yang ada tidak saya buang tapi saya manfaatkan menjadi pupuk kandang dengan ditambah abu sekam padi dan serbuk kayu, setiap minggu saya bisa memproduksi sekitar 1 kwintal pupuk kandang," katanya.
Dia mengaku, tidak ada kendala dalam pembuatan pupuk organik ini, akan tetapi masal muncul untuk pemasarannya, sehingga dia bekerjasama dengan para reseler yang lebih mahir dalam penjualan pupuk tersebut. [her/mu]
Tag : pupuk organik, pupuk kandang, cara membuat pupuk organik
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini