#CeritaDesaKu
Cerita Sabung Ayam dan Desa Kenep
blokbojonegoro.com | Saturday, 17 July 2021 10:00
Kontributor: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Setiap Desa atau Daerah pasti memiliki sejarah sendiri, salah satunya yaitu Desa yang berada di Wilayah selatan Kecamatan Balen, Desa tersebut adalah Desa kenep, Desa yang memiliki penduduk 2694 jiwa ini mempunyai kisah sejarah yang unik.
Menurut Sekretaris Desa (Carik) Kenep, Muhammad Zaenal Arifin, dulu menurut cerita sesepuh Desa Kenep ini awalnya sebuah hutan belantara sebelum desa berdiri ada sebuah tempat yang sangat ramai, asri dan rindang.
"Di situlah didirikan warung makan yang sangat terkenal dan banyak orang-orang jauh yang singgah untuk mencicipi makanan warung tersebut, dan saking ramainya bermunculan ide bahwa di tempat itu dijadikan ajang perjudian yaitu pertarungan ayam atau sabung ayam (adu jago) yang pakai taruan berupa barang maupun uang," ujar Arif.
Waktu demi waktu, tempat itu semakin ramai hingga banyak pendatang untuk menyabung ayamnya hingga luar daerah, bahkan tak luput orang-orang kompeni (penjajah Belanda) pernah menyabung ayamnya juga.
Masih kata Carik Zaenal, saking ramainya hingga larut malam pertarungan kadang belum selesai dan banyak orang menginap dan betah (kerasan) tidak pulang bahkan bisa berbulan-bulan, para penyabung ayam rata-rata kaum lelaki dan ada juga kaum wanita.
Di sekitar tempat sabung ayam banyak orang berumah tangga dan memiliki anak-anak gadis yang berparas ayu nan cantik. Singkat cerita, lantatan banyak pendatang sabung ayam yang betah sehingga tak sedikit mereka yang tertarik (kesem-sem) dengan gadis warga sekitar, sehingga memutuskan untuk menikah.
"Dari situlah sebuah nama desa diambil yaitu 'Kenep' yang artinya betah atau kerasan untuk menginap," tutur Carik Zaenal mengutip dari teks sejarah Desa Kenep yang diberikan kepada blokBojonegoro.com.
Saat itu, banyak penjajah (kompeni) yang datang untuk menyabung ayamnya, disamping untuk sabung ayam mereka juga memiliki kegemaran main perempuan begitu tahu ada perempuan yang cantik langsung dicium dan bahkan dihamili.
"Melihat kelakuan penjajah seperti itu, suami sang wanita pun tak berani macam-macam, bahkan membiarkan istrinya dijamah kompeni," jelasnya.
Tapi ada yang aneh menurut cerita, ada satu tempat yang tidak pernah didatangi oleh kompeni pada zaman itu. Warga menyebut tempat tersebut dengan nama 'KUNCI' yang artinya apapun kalau sudah dikunci pasti aman.
Saking luasnya area Kunci ini, sehingga dipecah menjadi dua, dan namanya pun hampir sama artinya dengan kunci yaitu 'KEPOH' yang memiliki arti apabila sesuatu itu sudah dikunci pasti bapoh (kuat) dan kalau sudah bapoh pasti tidak akan ada gangguan.
Inilah yang melatarbelakangi adanya dua dusun di Desa Kenep, yaitu selain Dusun Kenep ada juga Dusun Kunci serta Dusun Kepoh. Menurut data jumlah penduduk Desa Kenep pada laman web desa, saat ini setidaknya ada 2.778 jiwa terdiri dari 1.405 laki-laki dan 1.373 perempuan. [riz/mu]
Tag : sejarah desa kenep, cerita desa di bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini