Lukisan Termahal dalam Pameran Dibandrol Rp30 Juta
blokbojonegoro.com | Friday, 26 November 2021 12:00
Reporter: Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Bebarapa karya seni lukis milik belasan pelukis di Kabupaten Bojonegoro terpajang di ruangan gedung PCK dan terbagi menjadi tiga bagian.
Rupanya lukisan tersebut milik Komunitas Pelukis Bojonegoro yang tergabung dalam New Citra Rupa (NRC) mempersembahkan karya 16 pelukis beraliran realis ekspresif dalam pameran yang digelar di gedung PCK Bojonegoro.
Dalam pameran tersebut, terdapat lukisan termahal yaitu dibandrol dengan harga Rp30 juta, pemilik lukisan tersebut ialah pelukis asal Bubulan Kabupaten Bojonegoro yaitu Karyanto (39). Lukisan yang ia buat sebesar satu meter banding dua meter, dengan lukisan suasana pasar bunga.
Ia mengaku, dalam pembuatan lukisan tersebut, ia tidak menggunakan kuas, tetapi menggunakan media palet. "Dalam melukis menggunakan palet, jika sekali memulai harus langsung diselesaikan," ungkap Yanto Kesit sapaan akrabnya dalam seniman lukis.
Yanto lebih memilih menggunakan palet daripada kuas, menurutnya jika menggunakan palet dirinya merasa tertantang, karena jika menggunakan palet, semisal dalam pertengahan ada yang salah maka harus mengelupas semua cat dan harus memulai ulang.
Berbeda dengan menggunakan kuas, jika hanya menggunakan kuas gambar yang salah bisa ditumpangi dan diperbaiki lagi dengan imajinasi yang ia inginkan.
Yanto mengungkapkan, dirinya baru satu tahun menginjak ke kota kelahirannya lagi, setelah kurang lebih 15 tahun merantau ke Kota Surabaya dan Sidoarjo untuk mendalami dan belajar melukis.
"Saya baru satu tahun datang ke Bojonegoro ini, lantaran selama beberapa tahun itu saya belajar kepada Seniman-seniman yang terkenal di Kota Surabaya dan Sidoarjo, saya di Bojonegoro ini nantinya juga akan menularkan ilmu-ilmu lukis yang telah saya dapat, seperti melukis dengan palet, terkadang pelukis-pelukis pemula masih menggunakan kuas, jadi saya akan menularkan teknik palet kepada mereka," ujar Pria kelahiran Desa Sumurbendo, Kecamatan Bubulan tersebut.
Disinggung terkait pandemi, Yanto mengaku sangat terdampak dalam pandemi yang melanda Indonesia selama hampir dua tahun ini, ia mengaku pada saat pandemi karya yang ia buat semakin menurun penjualannya.
"Sebelum pandemi melanda, saya dalam satu bulan itu bisa mengirim atau menjual sekitar 20 buah lukisan, semenjak pandemi saya hanya mampu menjual 8 sampai 12 buah saja dalam satu bulannya," imbuhnya.
Para seniman lukis juga berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, agar memberikan ruang untuk mengekspresikan karya lukis, bagi para seniman lukis yang ada di Kabupaten Bojonegoro ini. [riz/mu]
Tag : seniman lukis bojonegoro, kumintas pelukis bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini