18:00 . Pengabdian Dosen Unugiri, Lakukan Pendampingan Penguatan Organisasi untuk Fatayat Bojonegoro   |   12:00 . Kontraktor Lokal ini Terus Belajar dan Kerja Keras, Hingga Jadi Andalan Tim Pengeboran Banyu Urip Infill & Clastic   |   08:00 . Bekali KKG MI Malo, Dosen Unugiri Berikan Pendampingan Pembuatan E-Modul dan Formative Assessment Tools   |   16:00 . Berkat KUR, Pasutri Ini Sukses Bisnis Hasil Olahan Rumah   |   15:00 . Realisasi Dana Desa di Bojonegoro Capai 97.81 Persen   |   14:00 . Bertekad Bantu Warga, Kepala Desa di Bojonegoro Sukses Jadi Agen BRILink Jawara   |   13:00 . Perluas Dukungan Lingkungan Akademik, Hulu Migas Hadir di Pameran SINOX-01   |   22:00 . Survei ARCI: Elektabilitas Wahono-Nurul 75,5%, Teguh-Farida 19,6%   |   21:00 . Tingkatkan Derajat Kesehatan Pekerja Lewat Program Atraktif, Pertamina EP Cepu Catatkan Rekor Muri   |   20:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z Bojonegoro Berlangsung Meriah   |   18:00 . Tim Pemenangan Teguh-Farida Akui Tak Tahu Kampanye ‘Bojonegoro Klunting’ di Kepohbaru   |   16:00 . Kampanye Hari Terakhir Pilbup Bojonegoro Berujung Ricuh, Warga Saling Lempar Batu   |   15:00 . 22 TPS di Sekar Bojonegoro Sulit Dijangkau, Ada yang Gegara Jembatan Putus   |   12:00 . Peringati Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Dinkes Bojonegoro Ajak Warga Jaga Kesehatan Paru   |   23:00 . Ribuan Warga Bojonegoro Mlaku Bareng Khofifah-Emil dan Wahono-Nurul   |  
Mon, 25 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

IMM Bojonegoro Gelar Aksi Penolakan Kebijakan Pemerintah di Bundaran Adipura

blokbojonegoro.com | Monday, 11 April 2022 17:30

IMM Bojonegoro Gelar Aksi Penolakan Kebijakan Pemerintah di Bundaran Adipura

Kontributor : Rizki Nur Diansyah

blokBojonegoro.com - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah (BEM-PTM) Kabupaten Bojonegoro gelar aksi penolakan di Bundaran Adipura Kabupaten Bojonegoro, Senin (11/4/2022).

Dalam aksinya para mahasiswa ini menuntut kebijakan pemerintah yang dianggap menyengsarakan rakyat yaitu pencabutan pupuk bersubsidi, kenaikan pajak sebesar 11 persen, normalisasi harga kebutuhan pokok serta wacana tiga periode masa jabatan Presiden .

"Kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 10 persen menjadi 11 persen bukan langkah yang tepat mengingat kondisi ini diiringi dengan kenaikan sejumlah bahan pokok," kata Arif Rahman Hakim.

Menurutnya, kenaikan ini akan berpengaruh pada barang konsumsi masyarakat kelas menengah. Terkait terjangkaunya harga bahan pokok. Dia meminta agar pemberian stimulus bantuan sosial dengan operasi pasar, kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan untuk bahan pangan diterapkan secara merata dan tepat sasaran.

"Selain itu, kenaikan harga CPO yang meningkat 40 persen dari tahun sebelumnya juga menjadi salah satu penyebab kelangkaan minyak goreng. Hal tersebut membuat para produsen lebih memilih memasarkan produknya ke luar negeri," ungkapnya.

Tuntutan selanjutnya mengenai kenaikan harga BBM yang memberatkan masyarakat yang menjadi korban kenaikan harga BBM Pertalite. Karena itu,  pemerintah perlu segera menormalisasi harga BBM dan kebutuhan pokok lainnya.

Lebih lanjut, para mahasiswa yang berasal dari kampus Muhammadiyah ini juga menyoroti wacana akan adanya pencabutan subsidi pupuk jenis organik SP-36, dan ZA. Ini dapat merugikan petani.

"Hal ini terjadi akibat imbas dari pengurangan nilai subsidi dari pemerintah pusat yang mana mengalami penurunan 13% dari tahun sebelumnya dari Rp 29,1 trilliun (2021) menjadi Rp 25,3 triliun di tahun 2022," jelasnya.

Regulasi tersebut berdampak pada biaya produksi akan naik di kalangan petani. Hal ini dikarenakan mahalnya harga pupuk non subsidi dan pasti akan berimbas dengan harga bahan pokok.

"Dari sini, tak ada alasan lagi bagi pemerintah untuk mengelak dari problem-problem sturktural yang kian semena-mena dan menindas seluruh rakyat Indonesia. Karena itu, kami membawa tiga tuntutan itu," pungkasnya.

Kemudian, para mahasiswa tersebut membakar ban bekas serta membunyikan jargon dan yel-yel mereka sebagai tanda perlawanan terhadap kebijakan pemerintah. Selanjutnya, para mahasiswa melanjutkan konvoi dengan menggunakan motor untuk kembali ke markasnya dengan dikawal oleh pihak kepolisian. [riz/ito]

Tag : bem, hmi, bojonegoro, aksi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat