Mengenal Sosok Wintari Penggerak Wayang Thengul
blokbojonegoro.com | Wednesday, 03 August 2022 16:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Wayang Thengul merupakan sejenis kesenian wayang yang berasal dari Kabupaten Bojonegoro. Wayang Thengul hampir mirip dengan Wayang Golek, namun perbedaan yang jelas terlihat dari cerita yang diangkat dan juga karakter tokoh yang ditampilkan.
Jika pada Wayang Golek lebih banyak yang mengangkat cerita dari Wayang Purwa. Seperti Mahabharata dan Ramayana, justru Wayang Thengul banyak mengangkat cerita rakyat seperti kerajaan Majapahit. Cerita panji serta cerita para wali, selain itu juga ada yang menceritakan Serat Damarwulan.
Kini, Dalang Wayang Thengul di Bojonegoro hanya tersisa sekitar 12 seniman. Salah satunya Wintari, penggagas Kampoeng Thengul di Desa Sumberrejo, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Wintari, kesenian Wayang Thengul perlu dilestarikan karena seiring berkembangnya zaman, Wayang Thengul tentu akan ditinggal jika tak dijaga keberadaannya. Tepatnya di Dusun Kedung Krambil Kampoeng Thengul mulai digagas.
Wintari melihat perajin dan dalang Wayang Thengul di Bojonegoro mulai berkurang. Apalagi generasi muda sudah jarang menekuni, bahkan tidak bisa menguasai teknik membuat wayang khas Bojonegoro ini.
"Dari sekitar 12 dalang di Bojonegoro hanya 2 orang yang hanya menguasai teknik membuat Wayang Thengul,” ungkap Wintari.
Dari sini Wintari mulai berpikir, salah satunya bagaimana melestarikan warisan budaya tak benda ini agar terus dikenal masyarakat. Terutama para generasi muda, kemudian tercetuslah sebuah ide Kampoeng Thengul.
Ide Kampoeng Thengul karena di dusunnya, ada salah satu dalang sekaligus perajin Wayang Thengul. Yaitu Mbah Sumarno, ide ini muncul setelah Mbah Sumarno bercerita hanya ada sekitar 12 dalang di Bojonegoro. Dan tersisa 2 orang yang menguasai teknik membuat wayang.
"Mbah Sumarno membuat wayang hanya untuk pementasan saja. Dari sini ide membuat Wayang Thengul versi souvernir seperti kaus, cinderamata hingga Thengul bentuknya mirip Ibu Khofifah Indar Parawansa mulai dikembangkan. Hingga Thengul kostum bentuknya mirip Bu Khofifah dari baju, wajah bisa dimodifikasi dan dibuat. Karena Wayang Thengul tiga dimensi sehingga mudah dibuat,” papar Wintari.
Selain itu, di Kampoeng Thengul juga terdapat sanggar tari, kuliner dorambil atau dorayaki krambil yang terbuat dari toping kelapa hingga tempat edukasi belajar. Dengan cara kreatif ini Wayang Thengul bisa terjaga dan tetap lestari serta terus dikenal masyarakat.
"Di sini juga ada banyak versi Wayang Thengul mulai kecil, medium hingga besar. Meski belum punya sanggar secara permanen di Kampoeng Thengul setiap hari ada latihan tari Thengul hingga karawitan. Alatnya pun masih pinjam dari luar desa yakni tim pementasan Mbah Sumarno," ucapnya.
Latihan rutin juga kerap dilakukan karena untuk menjaga kesenian khas Bojonegoro ini. Rencananya juga akan mengadakan pagelaran mini dengan durasi penampilan hanya setengah jam.
"Mimpi ke depan Kampoeng Thengul bisa menjadi milik bersama. Juga bermanfaat untuk semua masyarakat dan Wayang Thengul semakin dikenal," harap Wintari. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini