14:00 . Rektor Institut Attanwir Nilai Format Debat Pilkada Bojonegoro Sudah Tepat   |   23:00 . Distributor dan Kios Resmi Pupuk Dukung Setyo Wahono-Nurul Azizah   |   22:00 . Mobil Ketua Bawaslu Bojonegoro Diduga Kerap di Rumah Petinggi PDI-P   |   20:00 . Job Fair and Career Expo SMK Negeri Kasiman: Membuka Peluang Karier Bagi Pelajar dan Masyarakat   |   21:00 . WaNur Programkan SapaBupati, untuk Komunikasi bersama Masyarakat   |   16:00 . Tingkatkan Kapasitas, EMCL Berikan Pelatihan kepada Puluhan NGO Lokal dan Kontraktor   |   23:00 . Hari Santri, Paslon Wahono-Nurul Hadiri Silaturahim dan Konsolidasi PCNU Bojonegoro   |   21:00 . Kontribusi Besar Pratikno untuk Bojonegoro, Begini Pandangan Kang Yoto   |   18:00 . Debat Pertama Gagal, KPU Bojonegoro Tawarkan Format Debat Baru   |   13:00 . MWCNU Gayam Laksanakan Apel Peringatan Hari Santri Nasional 2024   |   11:00 . Apel Akbar Santri Ponpes Attanwir   |   10:00 . 5.400 Santri Ponpes Attanwir Apel Akbar HSN   |   09:00 . Program Dorong Jiwa Entrepreneurship WaNur Siapkan Kartu Wirausaha Muda   |   21:00 . Batalnya Debat Dinilai Ketidakdewasaan Paslon dan Kegagalan Penyelenggara Pemilu   |   20:00 . Permudah Beasiswa untuk Santri, Setyo Wahono Siapkan Kartu Santri   |  
Sat, 26 October 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Asal Usul Desa Mlideg Kecamatan Kedungadem

blokbojonegoro.com | Friday, 15 December 2023 12:00

Asal Usul Desa Mlideg Kecamatan Kedungadem

Kontributor: Sahdan

blokBojoenegoro.com - Menurut cerita sesepuh Desa Mlideg, Kecamatan Kedungadem, dari zaman dahulu kala pada saat penjajahan Belanda hingga masa penjajahan Jepang, desa ini terkenal sebagai desa yang aman dan tentram, sehingga tidak sedikit pelarian yang dikejar-kejar penjajahan lari ke Desa Mlideg.

Menurut sumber yang sangat dapat dipercaya sejak dahulu sampai sekarang, setiap ada permasalahan yang menyangkut keutuhan dan keamanan desa, selalu dapat diselesaikan atau dihentikan meskipun permasalahannya besar.

Mlideg berasal dari bahasa Jawa yang berarti MILI yang artinya mengalir dan kata "MANDEG" kalau diartikan berhenti.

Kalau diartikan dan kemudian disimpulkan maka desa Mlideg memiliki sumber kehidupan yang akan membawa warga masyarakat damai aman tentram, dan ketika mendapat sebuah permasalahan akan selalu mudah untuk dipecahkan atau diselesaikan.

"Desa yang terkenal aman tentram dari sejak zaman penjajahan Belanda maupun penjajahan Jepang Mlideg selalu dijadikan tempat rujukan para pelarian tetangga desa yang punya masalah," ungkap Sekretaris Desa Mlideg, Enlys Bagus Wahyuda.

Selain terkenal dengan desa yang adem ayem, Desa Mlideg juga terkenal sangat agamis, hal itu terbukti dengan kepemimpinan kepala desa yang pertama yaitu H. Muhammad Ismail yang konon menurut cerita para sesepuh desa berangkat haji ke tanah Suci Makkah dengan naik kapal laut.

Disamping itu pula di zaman dahulu kala banyak warga sekitar desa menuntut ilmu agama ke Desa Mlideg.

"Desa Mlideg dari zaman dahulu kala sudah terkenal penduduknya yang taat memeluk agama sehingga terbukti kepala desa pertama berangkat haji naik kapal laut ke tanah suci Makkah, dan sedari dulu banyak warga desa tetangga yang menuntut ilmu agama," ungkap Sekretaris Desa Mlideg.

Potensi sumber daya alam dan batas wilayah desa Mlideg, luas wilayah menurut penggunaan, luas tanah sawah 199,00 hektar, tanah kering 95,00 hektar, luas fasilitas umum 27,50 hektar, karena mayoritas penduduk Desa Mlideg sebagai petani dan buruh tani.

Sedangkan batas-batas desa sebelah Utara Tumbrasanom, sebelah selatan Desa Panjang, sebelah timur Desa Kesongo, dan sebelah barat Desa Dayokidul.

"Masyarakat Desa Mlideg Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro mayoritas penduduknya sehari-hari sebagai petani dan buruh tani, mayoritas beragama Islam," tutup Enlys Bagus Wahyuda selaku Sekretaris Desa. [mu]

 

Tag : asal usul desa, asal usul desa mlideg kedungadem



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat