Tangani Stunting, EMCL Bersama PC Fatayat NU Gelar Posyandu Remaja di Kauman
blokbojonegoro.com | Sunday, 28 November 2021 20:00
Narasumber Posyandu Remaja foto bersama. (Foto: PC Fatayat NU untuk blokBojonegoro.com)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus berusaha melakukan penanganan stunting dengan melibatkan semua elemen, baik OPD, NGO, Akademisi, maupun Organisasi kemasyarakatan.
Demikian halnya ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) bermitra dengan PC Fatayat NU Bojonegoro, dalam program penanganan stunting melalui posyandu remaja (posrem) di Balai Desa Kauman, Minggu (28/11/2021).
Posrem ini, dilaksanakan untuk menekankan kesiapan remaja dalam hal fisik dan psikis untuk menghadapi masa dewasa nanti.
"Bukan hanya tentang proses Posyandu Remaja yang menjadi titik berat dalam program ini, melainkan pemahaman remaja tentang kesehatan itu yang nanti akan berdampak terhadap berkurangnya angka stunting di Kabupaten Bojonegoro di masa yang akan datang," kata Al Maliki Ukay S. Subqy selaku perwakilan dari EMCL.
Penerapan kedisiplinan juga disampaikan melalui teori dan praktek olah fisik yang dipandu oleh PELTU Imam Rosyidi, TNI AD dari Koramil Kecamatan Kota, dan BRIPKA Agus Dwi Utomo, Anggota POLRI dari Koramil Kecamatan Kota.
Hal ini sejalan dengan ketua PC Fatayat NU Bojonegoro Dr. Hj. Ifa Khoiria ningrum, yang selalu menekankan bahwa mendisiplinkan diri sendiri dalam segala hal, akan membawa kesuksesan untuk kita.
"Utamanya disiplin dalam menjaga kesehatan diri sendiri terutama untuk remaja, ini akan sangat panjang rentetan pengaruhnya untuk generasi penerus kita di masa masa yang akan datang," ujar aktifis dan akademisi perempuan ini.
Ahli Gizi dari Puskesmas Wisma Indah Bojonegoro, S. Endang S, A.Md.Gz juga menekankan bahwa untuk menghindarkan keturunan kita mengalami lemah dan stunting, maka calon ibu jangan sampai terkena anemia. "Karenanya sejak remaja harus rutin minum kapsul tambah darah yang disediakan dalam layanan posyandu remaja," tuturnya.
Kun Sucahyono, S.KM, MM.Kes. dari Dinas Kesehatan juga menekankan kepada remaja untuk selalu menjaga pola hidup sehat.
"Remaja harus sehat secara fisik, psikhis dan sosial. Sehat fisik bisa ditempuh dengan olahraga dan makan makanan bergizi, ini pula yang bisa menghindarkan generasi penerus kita nanti dari stunting, jika remaja kekurangan gizi, maka besar kemungkinan akan melahirkan keturunan yang kurang sehat, " ulas pria berkacamata yang akrab dipanggil Pak Kun ini.
Dinas P3AKB Kabupaten Bojonegoro juga menyambut baik program penanganan stunting melalui posyandu remaja ini. Dalam materinya Kabid PPA, dr. Bayu Linuwih menekankan agar tidak terjadi kasus pernikahan anak dibawah umur. "Karena akan sangat besar dampaknya, salah satunya adalah bahwa pernikahan dini bisa mengakibatkan keturunan yang dilahirkan akan mengalami stunting," terangnya.
Sementara itu Rohmat Efendi, advokasi P3A Kabupaten Bojonegoro, memberikan materi pendidikan karakter bagi remaja, terutama agar para remaja tidak melakukan praktek bullying kepada sesama remaja, maupun kepada yang lebih muda.
"Remaja adalah asset termahal bangsa kita, karenanya harus dijaga dengan sebaik baiknya, sehatnya fisik remaja harus diimbangi dengan sehatnya mental mereka, " terang Pak Prima ini.
Remaja Kauman dengan penuh semangat mengikuti kegiatan dengan aktif sampai akhir kegiatan. " Kami sangat berterimakasih kepada EMCL dan PC Fatayat NU yang telah memilih desa Kauman ini sebagai lokasi program, tentunya program ini sudah sangat dirasakan manfaatnya baik oleh petugas kesehatan desa, kader posrem maupun masyarakat terutama remaja kauman secara umum," ungkap Yulia Purwaningtyasari Darmo Atmojo, SE. Selaku Kepala Desa Kauman. [liz/ito]
Tag : PC Fatayat, Bojonegoro, stunting, emcl, Kauman
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini