Antisipasi Lonjakan Covid Jelang Nataru, Stok Plasma Konvalesen di Bojonegoro Terpantau Aman
blokbojonegoro.com | Friday, 03 December 2021 18:00
Stok plasma konvalesen aman. (Foto: dokumentasi pribadi)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Antisipasi lonjakan kasus Covid-19 gelombang 3, Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bojonegoro terus berupaya memperbanyak stok plasma konvalesen (PK). Kini, stok plasma terpantau aman dan mencukupi untuk kebutuhan.
Kepala UDD PMI Kabupaten Bojonegoro, dr Imam Sutrisno, menegaskan stok persediaan PK yang tersedia mencapai 109 kantong. Rinciannya, golongan darah A:23 B:52 O:26 dan AB:8. "Untuk November, sampai saat ini tidak ada pendonor, namun ada 2 permintaan plasma untuk pasien yang masih terpapar," tegas dr Imam Sutrisno.
Lanjut, untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 atau yang saat ini ramai diperbincangkan Covid-19 gelombang ketiga. Maka jumlah stok plasma konvalesen yang ada di UTD PMI Kabupaten Bojonegoro terpantau aman.
Menurut dr. Imam, adanya sinergitas antara UTD PMI Kabupaten Bojonegoro dengan masyarakat dan Pemkab, tentu akan ada pendonor baru yang siap melakukan donor plasma. "Meski begitu, semoga saja tidak terjadi gelombang kasus 3 Covid - 19 di Kabupaten Bojonegoro," ucapnya.
Terpisah, Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bojonegoro, Triguno Sujono Prio, menuturkan sesuai asesmen Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, menyatakan bahwa Kabupaten Bojonegoro masuk level 1. Dimana vaksinasi per 2 Desember, untuk dosis pertama mencapai 74.89% dan untuk lansia dosis pertama mencapai 61,31 persen.
"Sesuai arahan pemerintah dengan vaksin dapat meminimalisir terjadinya Covid 19 gelombang ke - 3, tapi masyarakat juga harus menaati protokol kesehatan," sambung Triguno
Terbukti, dengan jumlah vaksinasi yang meningkat. Maka jumlah masyarakat yang terpapar Covid - 19 juga mengalami penurunan. Dari data terakhir yang telah di update oleh satgas, di Bojonegoro tercatat hanya ada 7 orang yang dinyatakan positif. "Jumlah tersebut bisa dibilang cukup sedikit dibandingkan lonjakan kasus yang terjadi pada beberapa bulan lalu," imbuhnya.
Menurutnya, selain secara mandiri dengan menaati protokol kesehatan, pemerintah juga telah menetapkan level 3 di seluruh indonesia dalam menghadapi Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Guna menekan adanya lonjakan kasus di kluster tersebut.
"Peraturan tersebut di terangkan pada Instruksi Mendagri Nomor 62 tahun 2021, tentang pencegahan dan penanggulangan Corona Virus Disease 2019. Pada saat Natal 2021 dan tahun baru 2022,” pungkasnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini