07:00 . Melawat ke Persipal, Pertaruhan Persibo   |   20:00 . Jelang Konfercab, 3 Kader Berebut Kursi Ketum PC PMII Bojonegoro   |   18:00 . KKN 13 UNUGIRI Sukses Gelar Program "English Fun" di Desa Sumberharjo   |   17:00 . Ayo...! Ikuti Duta Pemuda Pelopor 2025   |   15:00 . KAI Daop 8 Operasikan 8 KA Tambahan, 3 Kereta Melintas di Bojonegoro   |   13:00 . Siapkan Lebih Awal, Dinpora Sosialisasikan Pemuda Pelopor untuk Target Nasional   |   10:00 . Tanam 4.100 Pohon, Pertamina EP Sukowati Field Targetkan Kurangi Dampak Perubahan Iklim   |   19:00 . Waka DPRD Jatim Sosialisasikan Perda Kawasan Tanpa Rokok di Bojonegoro   |   16:00 . Tiba-tiba Oleng, Bus di Bojonegoro Santap Pemotor dan Halte   |   07:00 . Tim Abdimas UTM Melakukan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat melalui Optimasi Sistem Informasi dan Bantuan Alat Produksi Modern di UMKM Souvenir Murah Bojonegoro   |   05:00 . Tingkatkan Pemahaman Literasi Hukum dan Numerasi, Dosen UNUGIRI Bekali Siswa-siswi MI Nurul Huda Jelu   |   22:00 . Pekan Seni Kerakyatan, Lestarikan Kesenian Tradisional di Bojonegoro   |   20:00 . Kadis Perdagangan Bojonegoro Bantah Tuduhan Pungli Pendirian Toko Modern   |   15:00 . Tim Pengabdian UNUGIRI Berikan Strategi Tingkatkan Mutu Pendidikan di LP Ma'arif Kabupaten Bojonegoro   |   07:00 . Bulan Jumadil Akhir, Ini Larangan Khusus?   |  
Tue, 10 December 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Hary Nugroho, Pendiri Museum Satu Tiga, Laboratorium Benda-Benda Purbakala

blokbojonegoro.com | Tuesday, 14 June 2022 17:00

Hary Nugroho, Pendiri Museum Satu Tiga, Laboratorium Benda-Benda Purbakala

 

Reporter: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com – Langkah menyelamatkan peninggalan benda bersejarah yang menjadi cikal bakal berdirinya Museum 13. Museum ini didirikan oleh Hary Nugroho yang memang sangat konsen pada dunia purbakala.

Menurut Hary Nugroho, pemilik dan pengelola Museum 1-3, ditemukannya fosil di Bojonegoro menunjukkan sejarah panjang Kota Ledre. Museum 1-3 berjarak sekitar 15,1 kilometer dari pusat Kota Bojonegoro, tepatnya persis di SDN II Panjunan, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro.

Hary menyulap ruang kelas menjadi layaknya museum atau serupa laboratorium bersejarah. Khusus mengulik paleontologi-ilmu tentang fosil hewan dan tumbuhan. "Ada dua etalase kaca berukuran besar dan dua rak sederhana, semua untuk memajang hasil temuan. Penamaan Museum 1-3, memiliki beberapa filosofi khusus," ungkap Hary.

Di antaranya, satu (1) merupakan Tuhan Yang Maha Esa, sementara tiga (3) mengambil proses kehidupan berupa lahir, hidup dan mati. "Bak ahli Paleontologi, secara komunal nggladak di berbagai wilayah di Kabupaten Bojonegoro. Nggladak istilah teman-teman saat proses mencari dan penyelamatan fosil purba. Ketertarikan di dunia Paleontologi ini bermula saat dulu mencari bebatuan akik. Saat itulah temuan fosil pertama yaitu fosil gigi dan kaki gajah,” ucapnya.

Hary masih ingat, Museum 1-3 berdiri sejak tahun 1989. Kini telah berumur 33 tahun sejak penemuan fosil pertama. Berbekal melihat peta geologi, beberapa titik penjelajahan di antaranya Desa Drenges, Kecamatan Sugihwaras dan Kali Gandong di Kecamatan Sugihwaras yang juga merupakan anak kali tertua.

"Ada juga di Desa Pragelan, Kecamatan Gondang dan Desa Wotanngare, Kecamatan Kalitidu. Kendalanya ada pada kolekdol. Istilah untuk orang yang mengoleksi tapi di-dol (Jawa: dijual). Jadi kalah cepat untuk menyelamatkan penemuan-penemuan bersejarah. Sebab berbicara tentang cagar budaya masih kalah dengan urusan perut karena dijual bebas,” paparnya.

Temuan demi temuan mereka dapatkan. Terbaru, setidaknya ada penemuan 79 spesies molusca di Kabupaten Bojonegoro. Sementara di bulan Maret 2022 ini ditemukan fosil Stegodon Trigonochephalus Ivory (gading) berdiameter 42 cm x 9 cm.

Penemuan fosil di Desa Ngluyu, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Sedangkan gading bagian femur juga pernah ditemukan di Desa Bareng, Kecamatan Ngasem pada 2016 silam. Dengan prakiraan umur antara 300 ribu hingga 10 ribu tahun.

"Masih banyak lagi temuan-temuan lain di wilayah Bojonegoro yang sudah tak terhitung lagi. Pengelolaan museum secara mandiri ini pun mendapat perbantuan konservasi dari Sragen dan Museum Geologi Bandung. Sehingga ilmu baru bagaimana pemetaan lapangan dan observasi bersumber langsung dari ahlinya," tambahnya.

Selanjutnya, ia juga memiliki agenda dengan sejumlah siswa-siswi untuk terjun langsung praktik. Seperti saat bersama Balai Arkeologi Yogjakarta. Bahkan para siswa terlibat langsung dalam proses ekskavasi Situs Wotanngare atau belajar mengidentifikasi mengenai artefak.

"Tentunya kegiatan bersama siswa ini dapat menumbuhkan rasa untuk peduli terhadap peninggalan bersejarah," tutup Hery. [liz/lis]

 

 

Tag : Museum, purbakala, fosil



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat