Pilih Dekat Keluarga, Pemuda Asal Mayangkawis Jadi Peternak Ayam Petelur
blokbojonegoro.com | Thursday, 08 July 2021 12:00
Kontributor : Rizki Nur Diansyah
blokBojonegoro.com - Indonesia, terdapat bermacam-macam jenis ayam baik yang untuk ayam hias, ayam pedaging (konsumsi), maupun ayam petelur. Banyak masyarakat yang lebih memilih ayam kampung untuk dijadikan ayam pedaging konsumsi ataupun sebagai petelur.
Karena daging ayam kampung dirasa memiliki tekstur yang lebih kenyal, berisi, tidak lembek, dan tidak terlalu berlemak. Cita rasa daging ayam kampung juga lebih nikmat dan dagingnya tidak mudah hancur ketika dimasak.
Tak hanya itu, kebutuhan telur ayam di dalam negeri tinggi. Tak hanya sebagai lauk murah dan bergizi, telur juga untuk membuat sejumlah masakan lainnya, termasuk kue. Nah, tentunya bisnis beternak ayam untuk mendapatkan hasil utama berupa telur yang cukup menggiurkan.
Anggi Alvian (22), Warga Desa Mayangkawis, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, adalah salah satu pengusaha ayam petelur, dia baru memulai usahanya sejak 2020 akhir. Pemuda yang awalnya bekerja di sebuah perusahaan peternakan di Sulawesi ini lebih memilih membuka usaha sendiri, lantaran dia ingin bekerja tetapi yang tak jauh dari orang tuanya.
"Saya lulus sekolah pada tahun 2016, dan waktu itu ada rekrutmen bekerja di perusahaan peternakan, saya mencoba untuk mengikuti rekrutmen tersebut, Alhamdulillah dari 300 peserta yang ikut hanya ada 2 orang yang di terima, salah satunya yaitu saya, lalu saya langsung bekerja di perusahaan tersebut," ungkapnya.
Bekerja kurang lebih 4 tahun, lalu Anggi berpikir agar bisa kerja namun dekat dengan orang tua. Lalu pada bulan Oktober 2020 dirinya resign dari perusahaan itu, pulang dan mulai belajar dari beberapa peternak ayam petelur di Bojonegoro. Akhirnya saya mulai membuat usaha ayam petelur sendiri," ujar Anggi sapaan karibnya.
Anggi memulai usaha nya dengan membeli 1000 bibit ayam petelur dari Blitar, selang beberapa bulan ayam tersebut sudah mulai produksi. Pada saat puncak produksi dalam satu hari Alvian bisa memanen 22 hingga 25 kilogram telur.
"Masih belajaran jadinya ya baru beli 1000 bibit ayam, kemudian saya jual 500 ayam karena Dulu waktu di kandang pembesaran sudah padat, sedangkan kandang bertelur belum jadi, jadi terpaksa dijual dan sekarang tinggal 500, hampir 90% ayamnya sudah produksi, jika pada puncaknya produksi saya bisa memanen 22 hingga 25 kilogram telur, itu dalam waktu satu hari," ujarnya.
Saat ini dia memiliki omzet 10 hingga 15 juta tiap bulan dari usaha ayam petelurnya, kendalanya saat ini yaitu di pakan ayam. "Karena harganya tidak stabil, dan sekarang juga harga telurnya tidak stabil, apalagi saat ini di masa pandemi, jadinya Harga telur pun ikut tak stabil," pungkas Anggi.
Tag : peternak, telur, ayam, bojonegoro, mayangkawis, balen
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini