Inovatif, Perempuan Kauman Kreasikan Bermacam-Macam Manisan Legit
blokbojonegoro.com | Sunday, 05 September 2021 17:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Buah dan sayuran memiliki kandungan gizi yang baik. Dua komoditas ini selain bisa dimakan langsung sebagai pencuci mulut atau lalapan bisa juga diolah menjadi manisan. Termasuk buah mangga, pepaya dan kedondong serta sayur labu siam.
Hal ini yang dilakukan Tantri Irawati Kusharyanti, wanita asal Desa Kauman, Bojonegoro. Berkat ide kreatif serta racikan pasnya dia bisa memproduksi manisan sayur dan buah. Proses pembuatannya juga cukup sederhana tanpa memakan waktu yang panjang. Karena ide kreatifnya pula, dia sukses berniaga manisan dengan omzet lumayan.
"Tahun lalu memang musim mangga dan cukup lebat, saking banyaknya tentu tidak ada yang memanfaatkan. Maka kami berinovasi produksi manisan buah mangga. Untuk sayuran juga kami peroleh dari pekarangan rumah," ungkap .
Nyatanya kreasi olahan manisan unik ini justru makin diminati masyarakat. Lantaran olahan manisan di Bojonegoro berbahan dasar labu dan pepaya jarang ditemui. "Olahan manisan labu sedikit berkuah dan bisa bertahan selama tiga hari jika disimpan di suhu ruangan," ucap Bu Tantri.
Berbeda lagi dengan manisan berbahan dasar pepaya. Sebab, manisan pepaya ini lebih ribet proses pembuatannya akan tetapi tahan di suhu ruangan selama sebulan. "Beragam jenis buah atau sayuran yang saya buat olahan manisan. Di antaranya ada pepaya, salak, mangga dan kedondong. Untuk sayuran ada labu," katanya.
Menariknya, semua olahan manisan buah dan sayuran yang ia produksi tanpa mengandung pemanis buatan. Alias semuanya ia produksi dengan bahan alami. "Supaya lebih aman untuk konsumen saya pakai bahan alami semuanya," tegasnya.
Ia memulai produksi olahan manisan seperti mangga semenjak 2020 lalu. Dan proses pembuatannya manual, dalam sehari bisa produksi sekitar 10 hingga 15 kilogram untuk semua jenis buah. "Harga mulai Rp3 ribu per onsnya, untuk kemasan sachet saya jual Rp7 ribu. Dan melalui online maupun offline," jelasnya.
Tak ayal, per bulannya ia bisa memperoleh omzet fantastis dari produksi penjualan manisan buah dan sayur. Bahkan bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
Ia berharap, olahan manisan dan sayur produksi ini tak hanya cukup dikenal pasaran lokal area Bojonegoro. Namun bisa merambah ke luar Kota bahkan luar Provinsi. "Harapan kami sebagai pelaku IKM tentunya produksi ini semakin luas pemasarannya, terlebih di saat Pandemi Covid-19," harap wanita asal Kauman. [liz/lis]
Tag : Manisan, kuliner, warga, omzet
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini