Belajar Tatap Muka Terpantau Aman, Vaksinasi Terus Digenjot
blokbojonegoro.com | Monday, 20 September 2021 14:00
Reporter: Nur Muharrom
blokBojonegoro.com - Selama tiga pekan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas jenjang pendidikan menengah telah dilaksanakan di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2, salah satunya Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.
Kabid SMP Dinas Pendidikan Bojonegoro, Suyanto mengatakan, pelaksanaan PTM terbatas yang dimulai sejak akhir Agustus 2021 lalu berjalan dengan lancar. Bahkan antusiasme juga terlihat pada para peserta didik di dalam kelas, pasalnya dalam satu kelas rombongan belajar (rombel) hanya diisi 50 persen.
"Sisanya setelah rombel pertama usai kegiatan belajar mengajar (KBM) atau bergantian," tegas Suyanto.
Tiap sekolah atau lembaga pendidikan yang melaksanakan PTM harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) ketat. Dimana sekolah harus memiliki gugus tugas Covid-19 yang melibatkan guru serta petugas kesehatan.
Adapun lembaga pendidikan menengah yang tengah melakukan uji coba PTM terbatas sebanyak 105 lembaga pendidikan. "Dengan rincian SMP Negeri sebanyak 49 dan sisanya SMP swasta sebanyak 56," ucapnya.
Disinggung terkait evaluasi dalam uji coba PTM terbatas, Dinas Pendidikan Bojonegoro tengah mengikuti regulasi dari Kemendikbud. "Tahap evaluasi dilakukan apabila PTM sudah berjalan dua bulan. Selanjutnya kami akan mengambil langkah-langkah terkait hasil evaluasi dan analisa dari tim," pungkasnya.
Binti Fuadiyah selalu kepala sekolah MINU Unggulan Bojonegoro menyambut baik belajar tatap muka. Menurutnya hal tersebut guna mengembalikkan akhlaq karimah dan pendidikan karakter bagi siswa didiknya yang luntur sejak pembelajaran daring selama pandemi berlangsung. Pihaknya juga menjelaskan bahwa pembelajaran akhlaq serta kedisiplinan susah diterapkan kepada siswa saat pembelajaran daring.
Sebelumnya MINU telah memulai percobaan tatap muka terbatas dan penyebaran angket persetujuan tatap muka kepada wali murid serta surat izin kepada RT maupun pengawas pada awal Agustus.
"Angket kita telah disetujui 95% dari wali murid, dan ada beberapa yang tidak mengizinkan. Jadi bagi wali murid yang tidak setuju kita tetap lakukan pembelajaran secara daring," tuturnya.
Tidak lepas dari surat edaran terkait ketentuan pelaksanaan pembelajaran tatap muka, pihak sekolah juga mempersiapkan protokol kesehatan yang lengkap serta pengawasan yang ketat.
Begitu juga dengan siswa di tingkat SMA dan SMK yang juga sudah melaksanakan pembelajatan tatap muka terbatas. Seperti di SMK Pusat Keunggulan SMK Negeri 5 Bojonegoro yang juga sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas.
Kepala SMK yang akrab disebut SMK Migas ini, Yudi Pramono menjelaskan, sekolah sudah siap semuanya apabila pemerintah membolehkan belajar tatap muka, seperti tetap menjaga protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 secara ketat. Menurut Yudi, siswa masuk secara bergantian dengan kapasitas 50 persen.
Selain itu, siswa di dalam kelas juga harus berjarak kursi duduknya, mencuci tangan sesering mungkin dan sekolah juga memantau melalui CCTV yang ada di masing-masing ruang kelas.
"Kita menyambut baik belajar tatap muka ini dan tentu semua harus siap menerapkan protokol kesehatan, mulai dari mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker dan juga faceshild," kata Yudi kepada blokBojonegoro.com.
Terpisah, salah satu wali murid Puput gembira saat mengetahui sekolah sudah mulai kembali masuk tatap muka, menurutnya saat belajar daring sangat tidak efektif bagi tumbuh kembang anak, apalagi bagi anak-anak yang masih dalam tahap bermain seperti anak usia dini atau yang masih di bangku taman kanak-kanak.
"Dulu pas daring anak saya tidak mau karena berisik di zoom itu, ya wajar karena masih TK jadi saya izin kepada gurunya untuk tidak ikut dalam zoom, namanya juga anak-anak tidak bisa kalau harus dipaksa karena masa-masa aktifnya pada tumbuh kembang anak," kata Puput.
Jadi saat sekolah memberitahu untuk masuk sekolah tentu sangat senang sekali, lanjut Puput, di sekolah juga wajib mengenakan masker, beruntung anaknya sangat betah memakai masker dan saat sampai sekolah semua wajib mencuci tangan hingga bersih dengan sabun.
"Anak saya sangat aktif sekali, dan beruntung apabila pakai masker betah dan dia sudah tau kalau sampai sekolah langsung menuju tempat cuci tangan dan pakai sabun juga, semoga pandemi covid segera berlalu dan sekolah normal seperti dulu lagi," harapnya.
Sementara, juru bicara gugus tugas penanganan covid-19 Kabupaten Bojonegoro, Triguno mencatat, hingga 17 September 2021, masyarakat Bojonegoro telah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 290.827 penduduk, dan penerima dosis kedua hingga saat ini sebanyak 133.753 penduduk.
Triguno menuturkan, sasaran vaksinasi di Bojonegoro ditarget 1.025.995 masyarakat. Dengan jumlah tersebut, perlu memperluas pengertian masyarakat Bojonegoro akan pentingnya vaksinasi saat ini, guna menambah imunitas tubuh dan membantu program pemerintah dengan melakukan vaksinasi.
"Kalau untuk saat ini, penyuntikan dalam sehari bisa capai seribu dosis, dan itu menyebar di seluruh wilayah Bojonegoro," ujarnya.
Vaksinasi yang dilakukan hingga saat ini menyasar secara umum, baik itu anak-anak di atas usia 12 tahun hingga orang tua, dan pelaksanaan vaksinasi di semua kecamatan yang ada di Bojonegoro.
"Di semua faskes sudah ada pelaksanaan vaksinasi, selain itu biasanya dari faskes juga mengabarkan pelaksanaan vaksinasi di beberapa titik, seperti balai desa atau di tempat yang lebih luas untuk menyasar lebih banyak masyarakat," ujarnya. [mu]
Tag : belajar tatap muka, vaksinasi di bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini