Otodidak Desain Grafis, Pria Asal Ngraseh Juara Desain HJB 344
blokbojonegoro.com | Monday, 04 October 2021 20:00
Wahyu Pujianto berpose usai menerima hadiah juara 1 lomba logo HJB. (Foto: Lizza Arnofia)
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Panitia Lomba Desain Logo Hari Jadi Bojonegoro (HJB) ke-344, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro telah menentukan pemenang. Pemenang tersebut ditentukan dalam rapat penilaian dengan menghadirkan anggota dewan juri.
Maka ditentukan lah pemenang nomor urut 44 atas nama Wahyu Pujianto, asal Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro dengan tema "Pembangunan Merata Sejahtera Terasa".
Mulanya, pertama kali Wahyu sapaan akrabnya mengetahui lomba desain logo HJB ke-344 dari media sosial. Kemudian ia melihat beberapa kualifikasi peserta dan ternyata termasuk di dalamnya.
"Kebetulan saya juga memiliki hobi mendesain. Oleh sebab itu merasa tertarik mengikuti lomba desain logo HJB tersebut," tegas pria asal Ngraseh itu.
Menariknya meski sekadar hobi dan tak memiliki latar belakang desain, Wahyu sendiri mulai belajar desain grafis sejak tahun 2017 secara otodidak hingga sekarang. Sehingga mampu mengantarkannya menjadi jawara pada ajang desain Logo Hari Jadi Bojonegoro.
Bahkan saat mendesain logo ia sendiri sempat menemui beberapa kendala, di antaranya membuat desain awal, menentukan warna, mencocokkan tagline hingga menghindari plagiasi dan menentukan kesesuaian dengan media aplikasi cetak.
"Desain logo membutuhkan satu hari, tentu setiap pembuatan logo harus melakukan riset terlebih dahulu agar mendapatkan karya menarik. Dan berbeda dari yang lain serta mampu mencakup filosofis logo tersebut," ungkap Wahyu.
Terkait filosofi logo sendiri, warna oranye pada angka 3 melambangkan semangat yang berapi api, kreatif, energik. Dimana saat ini Bojonegoro sedang berbenah untuk mengangkat dan mendorong terciptanya pembangunan yang merata.
"Warna biru pada angka 4 menggambarkan tentang stabilitas, kekuatan, ketenangan berpikir, percaya diri dan profesional dalam wujudkan kesejahteraan masyarakat yang semakin terasa. Dan warna hijau pada angka 4 melambangkan kesuburan, keindahan, kemakmuran, serta energi pertumbuhan untuk terus maju dan produktif," imbuhnya.
Makna api menyala melambangkan semangat pemerintah dan masyarakat dalam membangun daerah. Sedangkan sudut lancip keatas melambangkan semangat dan tekad untuk terus maju membangun Bojonegoro, alat konstruksi melambangkan pembangunan yang masif dan terukur untuk kesejahteraan masyarakat.
Jalan raya melambangkan infrastruktur yang masif dan merata, pengeboran minyak melambangkan potensi dan kekayaan dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Hingga garis akselerasi melambangkan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembangunan.
"Meliwis mukti melambangkan burung meliwis putih yang merupakan penjelmaan dari Prabu Angling Dharma serta Raja Malowopati. Sedangkan daun melambangkan Kabupaten Bojonegoro merupakan tanah yang subur gemah ripah loh jinawi," pungkasnya. [liz/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini