Di Tengah Pandemi Covid-19, Laba Produksi Keripik Kenikir Makin Positif
blokbojonegoro.com | Monday, 16 August 2021 18:00
Reporter: Lizza Arnofia
blokBojonegoro.com - Lahan yang subur di sekitar Desa Pilangsari, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk bercocok tanam bahkan menanam berbagai Tanaman Obat Keluarga (Toga). Salah satunya tanaman rambatan Kenikir.
Kenikir (Cosmos Caudatus) merupakan jenis sayuran yang biasanya dimakan langsung sebagai lalapan. Selain mengandung vitamin dan mineral, terdapat sejumlah nutrisi penting lainnya pada sayuran yang satu ini.
Menurut data dari Panganku.org, dalam 100 gram daun Kenikir terdapat kandungan gizi berupa air sebanyak87.6 gram, energi sebesar 45 kaloriroten, 3.7 gram hingga serat pangan sebesar 5.8 gram dan mengandung Kalsium 328 miligram.
Apabila diolah dengan tepat, daun kenikir juga memberikan sejumlah nutrisi yang baik bagi tubuh. Diantaranya mencegah penyakit kronis, mengandung antioksidan hingga mencegah penyakit hipertensi.
Memiliki harga jual yang rendah di pasaran, wanita yang akrab disapa Maftukah pun berinisiatif merubah kenikir menjadi sebuah camilan keripik yang enak, gurih dan bergizi. Sehingga bisa dipasarkan dan menjadi penghasilan tambahan rumah tangga.
"Mulanya terinspirasi dari banyaknya tanaman Kenikir di halaman rumah, selain itu manfaatnya juga beragam. Akhirnya berinisiatif memproduksi camilan dari bahan dasar Kenikir," tutur Maftukah.
Wanita asal Desa Pilangsari ini juga menceritakan, proses produksi keripik kenikir tidaklah begitu rumit. Hanya membutuhkan bahan baku berupa tanaman kenikir serta beberapa tambahan tepung, bumbu dan minyak goreng.
"Butuh waktu 2 jam dari pemetikan daun Kenikir, mencuci hingga bersih, meracik bumbu, melakukan proses penggorengan hingga pengemasan," ucapnya.
Bahkan dalam seminggu, ia mampu memproduksi sebanyak 50 bungkus atau sekitar 2 kilogram keripik kenikir. Tentunya dengan harga jual yang relatif menghemat kantong yakni Rp10.000 per bungkusnya dengan varian rasa original gurih dan lezat.
"Pemasaran melalui online dan offline, memanfaatkan media sosial dan dititipkan ke toko-toko. Sementara masih di wilayah lokal," imbuh wanita asal Desa Pilangsari ini.
Meski di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena wabah Covid-19, wanita yang akrab disapa Bu Maftukhah mengaku bahwa penjualan keripik Kenikir tak berdampak. Bahkan makin diminati masyarakat sekitar Bojonegoro, karena dipercaya memiliki beragam manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.
"Justru selama Covid-19 ini produksi penjualan keripik Kenikir makin laris, banyak masyarakat yang mencari karena manfaatnya itu tadi," seloroh dia.
Meski baru satu tahun merintis usaha keripik kenikir, omzet yang dia peroleh setiap bulannya nyatanya fantastis dan segurih rasa keripik kenikir. "Omzetnya lumayan bisa membantu kebutuhan rumah tangga bahkan memutar produksi kembali. Harapan saya tentunya bisa merambah penjualan hingga luar kota," pungkasnya. [liz/lis]
Tag : Kenikir, keripik, harga, omzet
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini