06:00 . Gelar Muskab, Setyawan Mubayinan Kembali Terpilih Jadi Ketua Pengkab TI Bojonegoro   |   21:00 . Muhammadiyah Bojonegoro Serukan Pilih Cabup yang Bersedia Dengar Suara Rakyat   |   19:00 . Dipindah ke Lapas Bojonegoro, Napi Teroris Dikawal Ketat Densus 88 AT Polri   |   16:00 . Gebyar Milenial dan Gen Z, Acara untuk Generasi Muda Bojonegoro   |   14:00 . Tim PkM Dosen UNUGIRI Berikan Pendampingan P5 dan PPRA di Lembaga Pendidikan   |   13:00 . Wujudkan Lansia Bermartabat, PD 'Aisyiyah Bojonegoro Gelar Lokakarya Kelanjutusiaan   |   12:00 . Tim KKN 44 UNUGIRI Observasi di Desa Grabagan   |   06:00 . Menilik Pasukan Kopi Rakyat Jelita Pada Kompetisi Nyethe Rokok Kenduri Cinta 2 Wahono-Nurul   |   21:00 . Barisan Muda Bangga Bojonegoro Siap Menangkan Wahono-Nurul   |   20:00 . Setyo Wahono ajak Ketum PP.Ansor, Addin Jauharudin Bermain Fun Badminton   |   19:00 . Empat Kades Terdakwa Korupsi Pembangunan Jalan di Bojonegoro Dituntut 5 Tahun Penjara   |   18:00 . Diduga Tak Sesuai Spesifikasi, Dua Pembangunan Jalan di Bojonegoro Disidik Kejaksaan   |   17:00 . Judi Online Sebabkan 978 Pasangan di Bojonegoro Cerai   |   16:00 . Jumping Teknologi, Wenseslaus Manggut: Tantangan dan Peluang Industri Media Digital   |   15:00 . Suwarjono: Media Lokal saat ini Tidak Baik-baik Saja, Inilah Tantangan di Tengah Digitalisasi   |  
Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Apa Itu Prediabetes? Pahami Gejala serta 7 Cara Mengatasinya

blokbojonegoro.com | Monday, 19 September 2022 07:00

Apa Itu Prediabetes? Pahami Gejala serta 7 Cara Mengatasinya

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Prediabetes merupakan tahapan diabetes tipe 2 yang cukup mengkhawatirkan banyak kalangan.

Pasalnya, orang dengan kondisi prediabetes memiliki risiko 50 persen mengembangkan diabetes tipe 2 dalam waktu lima sampai 10 tahun.

Lantas apakah kondisi ini bisa diatasi dan dicegah agar tidak berkembang ke diabetes tipe 2? Coba simak ulasan berikut ini.

Prediabetes adalah suatu kondisi di mana kadar gula darah seseorang cenderung di atas batas normal, tetapi belum cukup untuk dikategorikan sebagai diabetes tipe 2.

Seseorang yang sudah didiagnosa mengalami prediabetes, maka kondisinya perlu ditangani dengan baik agar tidak berkembang menjadi diabetes.

Sementara diabetes sendiri dapat didefinisikan sebagai disfungsi metabolik dan endokrin yang ditandai dengan adanya kadar gula darah yang terlalu tinggi.

Penyakit sindrom metabolik satu ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi dan penyakit kronis lainnya, seperti disfungsi organ penting, amputasi hingga menyebabkan kematian.

Gejala prediabetes

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa 80 persen pasien prediabetes tidak mengetahui bahwa mereka memilikinya.

Artinya, banyak pasien yang tidak menyadari bahwa 5-10 tahun sebelumnya mereka sudah mengembangkan risiko diabetes tipe 2.

Prediabetes juga dikatakan tidak memiliki gejala yang spesifik, bahkan cenderung tidak ada dan sulit dikenali.

Namun, CDC menyarankan jika seseorang memiliki banyak faktor risiko seperti usia di atas 45 tahun, merokok, memiliki riwayat keluarga dengan diabetes, sindrom ovarium polikistik (PCOS), sleep apnea dan kurang aktivitas fisik.

Dokter menyarankan untuk lebih waspada dan rutin memeriksakan kadar gula darah atau bila perlu melakukan tes hemoglobin A1c untuk memastikan bahwa kadar gula darah masih terbilang aman.

Cara mengatasi prediabetes

Seseorang yang mengidap prediabetes masih memiliki kemungkinan untuk mencegah kondisinya agar tidak berkembang ke arah diabetes tipe 2.

Sejumlah cara dapat dilakukan sebagai langkah preventif yang cukup efektif. Namun, beberapa risiko tidak dapat dikendalikan, seperti halnya faktor genetika.

Meski begitu, para ahli menyebutkan bahwa sebagian besar kasus prediabetes dapat dikelola dengan perubahan gaya hidup.

Seperti dilansir Cleveland Clinic, berikut beberapa hal yang dapat mencegah prediabetes menjadi diabetes tipe 2.

1. Konsultasi ke dokter

Pengidap prediabetes sangat penting untuk mengetahui tentang pilihan hidup sehat yang dijalani. Dalam prosesnya, konsultasi ke dokter merupakan cara terbaik.

Penyedia layanan kesehatan dapat memberikan saran terkait makanan, pola hidup sampai cara mengelola gula darah terbaik yang bisa dijalani pasien.

2. Menurunkan berat badan

Obesitas merupakan faktor utama dari kondisi resistensi insulin. Hal itu berarti bahwa semakin berat badan dapat dikontrol, maka risiko diabetes bisa dicegah.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa ketika tubuh kehilangan berat badan sekitar 5-7 persen dari berat badan sebelumnya, maka risiko diabetes bisa berkurang sebanyak 58 persen.

3. Menerapkan pola makan sehat

Menurut Dr. Shirisha Avadhanula, MD dari seorang ahli endokrin dari Cleveland Clinic, tidak ada pantangan khusus bagi pasien prediabetes.

Tetapi, asupan nutrisi yang sehat memiliki peranan penting untuk mencegah diabetes tipe 2.

Di samping itu, ada beberapa jenis diet yang dapat memberikan manfaat terbaik, yaitu diet DASH, intermittent fasting, diet keto dan diet Mediterania

4. Kurangi asupan gula

Gula memainkan peran penting dalam meningkatkan kadar gula dalam darah. Orang dengan prediabetes perlu mengatur asupan gula yang dikonsumsi dan juga jumlah kalorinya.

Hal itu dapat dimulai dengan membiasakan diri selalu melihat tabel nutrisi pada makanan yang hendak dikonsumsi.

5. Olahraga teratur

American Diabetes Association merekomendasikan orang dengan prediabetes untuk berolahraga secara teratur, paling tidak 150 menit per minggu.

Durasi olahraga tersebut dapat dibagi setiap hari dengan latihan intensitas sedang sekitar 30 menit dalam sehari.

Selain itu, berjalan kaki sekitar 10.000 langkah setiap hari juga dapat membantu mengontrol berat badan dan mencegah obesitas yang menjadi salah satu pemicu diabetes.

6. Tidur yang cukup

Menurut Dr. Shirisha, tidur merupakan faktor penting yang memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Studi menunjukkan bahwa seseorang yang tidak memiliki jadwal tidur yang teratur, maka risiko diabetes dapat meningkat.

Hal tersebut dikaitkan dengan jam biologis seseorang untuk melakukan proses metabolisme.

Ketika seseorang tidak mendapatkan waktu tidur yang cukup pada malam hari, kemungkinan kebiasaan itu dapat merusak fungsi metabolik.

7. Rutin memeriksa kadar gula darah

Pemeriksaan kadar gula darah secara berkala dapat membantu seseorang untuk mengontrol kadar gula darahnya.

Terlebih jika dilakukan dengan cara yang tepat, seperti memeriksa kadar gula darah dalam kondisi puasa atau sebelum sarapan.

Namun, para ahli menyarankan untuk memeriksakan kadar gula darah secara berkala dan tidak terlalu sering.

Pasalnya, jika terlalu sering kemungkinan hasil tesnya bisa memicu kecemasan dan stres.

*Sumber: kompas.com

 

Anda juga bisa baca blokBojonegoro di Google News   

 

 

Tag : diabetes, prediabetes



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat